AKIHensa
AKIHensa Penulis

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ramadan dan "Target yang Harus Dicapai"

12 Maret 2024   02:25 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:44 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan dan "Target yang Harus Dicapai"
Ilustrasi: Bedug Masjid. (Sumber: KOMPAS.ID)

Jika sebelumnya melakukan puasa hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, maka kini sudah saatnya berpuasa juga mampu menahan diri dari perbuatan tercela seperti bergunjing dan berkata kotor. 

Bahkan mungkin mencapai level puasa yang tertinggi yaitu bisa menjaga hati dalam berdzikir semata-mata hanya kepada Allah. 

Bagi saya pribadi sebagai sosok yang sudah Lansia, target utama bulan Ramadan itu adalah berpuasa bukan hanya menuntaskannya selama sebulan penuh, tapi juga mampu berpuasa dengan menjaga hati. 

Memang tidak mudah melakukannya, tetapi tingkatan demi tingkatan seharusnya sudah bisa dilalui dan inilah saatnya bisa mencapai tingkatan tertinggi. 

Ibadah puasa seperti Allah pernah berfirman dalam KitabNya adalah ibadah seorang hamba yang sangat istimewa bagiNya. 

Puasa tidak seperti ibadah-ibadah lainnya seperti sholat, zakat dan pergi ke Mekkah untuk ibadah haji. Semua ibadah tersebut bersifat terbuka sehingga semua orang dengan mudah bisa menyaksikannya. 

Namun puasa adalah ibadah khusus yang terjalin hanya antara hamba dengan Kholiqnya secara perorangan. 

Puasa adalah ibadah yang rahasia tidak bisa diketahui oleh siapapun kecuali hanya hamba dan Allah yang mengetahuinya. 

Keistimewaan lainnya untuk ibadah puasa adalah pahalanya langsung Allah yang memberikannya. 

Hal ini karena bagi Allah seperti FimanNya dalam sebuah hadis qudsi bahwa Puasa itu adalah untukNya. 

Mari kita simak sebuah hadis dengan level shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa Allah berfirman dalam hadis qudsi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun