AKIHensa
AKIHensa Penulis

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Munggahan dalam Masyarakat Sunda

20 Maret 2024   01:18 Diperbarui: 20 Maret 2024   01:25 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Munggahan dalam Masyarakat Sunda
Kumpul keluarga sebelum puasa (Foto Dokpri). 

Tradisi "munggahan" adalah sebuah tradisi lama yang ada dalam masyarakat Sunda untuk menyambut bulan Ramadan. Munggahan sendiri artinya meningkat. 

Munggahan berasal dari kata "unggah" artinya naik kemudian diberikan awalan "mu" dan akhiran "an" sehingga menjadi kata "munggahan" yang artinya meningkat. 

Kata 'munggahan' itu sendiri memiliki arti filosofi yang dikaitkan dengan bulan Ramadan. Merupakan bulan yang menjadi momen tepat untuk meningkatkan kualitas iman kita menuju insan bertaqwa. 

Munggahan selama ini hanya dikesankan sebagai acara makan bersama, hura-hura menghabiskan waktu untuk menyantap makanan karena esoknya sudah mau puasa. 

Namun sesungguhnya munggahan yang dilakukakan orang-orang terdahulu adalah melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih berbobot dari hanya sekedar makan bersama. 

Misalnya bersilaturohim kepada sanak saudara untuk saling memaafkan. Memohon maaf kepada kedua orang tua untuk mereka yang masih memiliki orang tua. 

Jika orang tua sudah meninggal, maka berziarah ke makam orang tua dan sanak saudara yang sudah mendahului pulang ke HaribaanNya. 

Berziarah untuk mendoakan mereka agar mendapatkan perlindungan selama menjalani kehidupan di Alam Barzah atau Alam Kubur. 

Berziarah kubur sebelum Ramadan (Foto Dokpri). 
Berziarah kubur sebelum Ramadan (Foto Dokpri). 

Begitu juga melakukan kegiatan mandi sebagai wujud membersihkan diri secara fisik dalam menyambut bulan penuh berkah, Ramadan yang sangat dirindukan. 

Melakukan bersih-bersih rumah, membersihkan Masjid, Musholla. Mencuci karpet-karpet Masjid yang akan digunakan untuk kegiatan sholat di bulan Ramadan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun