AKIHensa
AKIHensa Penulis

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran dan Tradisi Halal Bihalal

15 April 2024   12:32 Diperbarui: 15 April 2024   12:37 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran dan Tradisi Halal Bihalal
Ilustrasi saling memaafkan Sumber Foto Popbela.com

Lebaran pada Hari Idul Fitri setiap tahun selalu ada acara yang dikenal dengan Halal Bi Halal yaitu tradisi masyarakat Indonesia seusai menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan

Halal Bi Halal ini adalah acara khusus yang diselenggarakan pasca hari Lebaran Idul Fitri 1 Syawal. Sehingga Halal Bi Halal berlangsung pada bula Syawal biasanya pada pekan pertama hingga medio bulan Syawal. 

Sejauh ini tradisi Halal Bi Halal hanya berlangsung ada di tengah-tegah masyarakat Indonesia. Di tempat lain tradisi ini tidak pernah ditemukan di negara Islam manapun. 

Menurut beberapa sumber Halal Bi Halal berasal dari kata Halala yang memiliki arti adalah penyelesaian problem, mencairkan yang beku, dan melepaskan ikatan yang membelenggu. 

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengartikan halal bihalal sebagai kegiatan maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. 

Ada yang berpendapat bahwa tradisi halal bihalal ini pertama kali dilakukan oleh Mangkunegara 1 yaitu Pangeran Sambernyawa. 

Ketika itu demi menghemat waktu, Sang Pangeran membuat acara pertemuan dengan mengundang para punggawa, prajurit, bertempat di Balai Istana setelah usai sholat Idul Fitri. 

Namun bagaimanapun acara halal bi halal adalah tadisi yang sangat baik dalam menjalin persaudaraan dan mempererat tali silaturahim. 

Baik hubungan erat antar anggota keluarga, anggota masyarakat, rekan kerja dan pimpinan di sebuah perusahaan atau kantor. Bahkan mempererat tali silaturahim antara pemimpin sebuah intansi dengan para pegawainya. 

Tradisi HalalBi Halal ini seakan kini sudah menjadi budaya tersendiri di tengah masyarakat kita. Dari mulai lingkup Rukun Tetangga, lingkup Kelurahan, Kecamatan samapi dengan level Kementerian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun