Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Penegak Hukum

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Detak Waktu di Ujung Ramadan

14 April 2023   04:00 Diperbarui: 14 April 2023   04:01 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detak Waktu di Ujung Ramadan
untitled-643777a1a7e0fa137357ab12.jpg

Kilas balik sebelum Ramadan, Sang Tamu tiba memang dibutuhkan persiapan lahir dan batin. Jangan anggap biasa-biasa saja. Kedatangan tamu supervisor di kantor saja butuh persiapan berhari-hari. Pun, menyambut Ramadan, persiapan lahir dengan materi yang kita punya untuk meningkatkan amal sedekah hingga membayar zakat. Sedangkan persiapan batin, lebih pada kesiapan mental untuk lebih mendekat pada Sang Khaliq melalui puasa wajib Ramadan, menjalankan sunnah puasa, memperbanyak tadarus dan mentadaburi Alquran, ikut taklim dan sebagainya. Bila ini akhirnya sudah bisa dilaksanakannya semua, maka ada rasa sedih saat memandang detak-detak jam yang bisa dihitung menjelang kepergian Ramadan. Sangat disayangkan, ketika ada malam yang penuh berkah, dimana diturunkan kebaikan bak dilakukan 1000 bulan terlewati begitu saja.

Jangan sampai menjadi sebuah penyesalan, dengan menganggap Ramadan biasa-biasa saja, sama seperti bulan-bulan yang lain. Ingat Sabda Rosululloh SAW : " Seandainya  umat manusia mengetahui pahala ibadah di bulan Ramadan, maka niscaya mereka akan meminta agar satu tahun penuh menjadi Ramadan. " ( HR Tabrani, Ibnu  Khuzaimah dan Baihaqi).

Bersyukur ketika kita diberikan kesadaran, sudah memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan. Selesaikah atau dipertahankan pascaramadan berlalu? Menjadikan momentum pembaharuan iman yang sudah dilaksanakan untuk pelaksanaan ibadah yang lebih baik di bulan berikutnya harus menjadi target pribadi. Jangan ketika Ramadan begitu bersemangat, setelahnya menjadi kendor lagi dan seolah kembali pada titik nol lagi.

Mind set seperti ini harus berubah, karena dalam perjalanannya, pascaramadan adalah estafet iman untuk semakin lebih baik. Sehingga bila akhirnya bisa diberi kesempatan bertemu dengan Ramadan lagi, secara lahir dan batin sudah siap dan akan meningkatkan rasa iman tersebut. Begitu seterusnya, sejalan dengan detak waktu yang terus bergerak, sampai pada saatnya nanti detak jarum jam-nya terhenti dan tidak bergerak lagi.

Semoga Tetap Istiqomah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun