Ibu rumah tangga. aktifitas sehari hari mengajar AL Qur'an, suka dengan kegiatan kegiatan sosial , suka menulis
Menjadi Besar
Setiap orang punya mimpi, tapi tidak semua orang mampu mewujudkan mimpi tersebut. Banyak yang lebih memilih asyik berlama lama memanjangkan mimpi, ketimbang bersusah payah mewujudkan mimpinya.
Walhasil banyak action action instan sebagai kamuflase mewujudkan mimpi. Tampil dengan gaya mewah, healing kemana mana, statusnya selalu berisi kesenangan, mimpi menjadi orang sukses seolah sudah terwujud, padahal dibalik itu harus menahan pedih karena ujian hidup.
Senyum lebar hanya bisa di depan kamera, sehari hari harus menahan senyum karena memang tidak ada yang bisa disenyumi dalam episode kehidupannya, uang tiada berpunya mungkin juga hutang ada dimana mana, demi gaya hidup sebagai kamuflase terwujudnya mimpi.
Betapa ironisnya....
Sesungguhnya untuk menjadi besar kita harus siap terhempas dulu, mungkin bisa jadi hina dimata orang, dipandang sebelah mata, dikasihani, dianggap orang yang paling menderita. Tapi jiwa yang besar tidak pernah menganggap itu sebagai penderitaan, justru menjadi pemacu adreanalin untuk mempercepat putaran roda ikhtiar.
Bukan cuma harus berjiwa besar, untuk menjadi besar harus mampu berfikir besar. Jadikan setiap peluang memacu kecerdasan kita untuk menjadi sesuatu yang sangat berharga. Biarlah orang orang memanjangkan mimpinya dalam tidur siangnya, tapi buat orang yang mau menjadi besar harus berani menahan teriknya matahari memaksimalkan ikhtiar dengan peluh keringat dan kadang rasa letih di raga.
Takdir apapun yang telah ditetapkanNya, harus selalu dianggap takdir yang terbaik. Karena setiap kesedihan yang ada, tidak selalu panjang. Setiap kesedihan yang ada pastinya akan berganti dengan kebahagiaan. Satu kunci yang harus kita punya, sabar.......
Menjadi besar bukan dalam hitungan hari atau bulan, butuh proses panjang. Proses inilah sesungguhnya yang menjadi barometer gagal atau berhasilkah kita mewujudkan mimpi besar.
Mari kita menjalankan proses sebaik mungkin, jangan pernah satu haripun dalam kehidupan kita mengalami kekosongan
Kekosongan Hati
Kekosongan berfikir
Kekosongan akal
Karena kekosongan akan membinasakan