Buka Bersama, Memaknai Ramadan dalam Kebersamaan
Bukber jangan hanya dimaknai sebagai makan bersama, membatalkan puasa barengan, lebih dari itu dapat dimanfaatkan sebagai media mempererat tali silaturahmi, berbagi cerita, mengenang masa lalu, membangun solidaritas dan kepedulian kepada sesama. Bahkan bisa dipakai sebagai sarana memperluas relasi atau networking.
Masa Lalu
Apa pentingnya buka bersama jika hanya berkumpul bersama teman lama untuk sekadar mengenang masa lalu?
Sebaiknya kita jangan meremehkan masa lalu, bagaimanapun juga, mengenang masa lalu merupakan sumber pembelajaran berharga. Kita dapat belajar dari kesalahan, mengidentifikasi keberhasilan, dan menerapkan pengalaman untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.
Masa lalu dapat mengingatkan kita kepada berbagai peristiwa yang mampu membentuk identitas seseorang. Karena berbagai peristiwa, maka kita dapat memahami lebih baik siapa kita, apa yang penting, dan bagaimana pengalaman masa lalu membentuk diri kita saat ini.
Refleksi masa lalu dapat membantu seseorang melihat pola-pola perilaku dan pikiran yang mungkin perlu ditingkatkan atau diubah, demi pertumbuhan pribadi dan perkembangan yang lebih baik di masa depan.
Teman Lama sebagai Partner
Selama ini saya justeru kerap buka puasa bersama teman-teman lama: seniman, anggota komunitas Sanggar Sastra Indonesia Yogyakarta, Semak Kata, teman-teman SMP dan SMA, bahkan beberapa teman semasa kuliah.
Secara pribadi, ini merupakan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih dalam, berbagi kebahagiaan, solidaritas, di bulan penuh berkah dan pengampunan.
Membangun solidaritas dan kebersamaan dalam memaknai Ramadan, dapat dilakukan dengan melaksanakan salat berjamaah dalam rangkaian bukber. Artinya, pilihlah tempat bukber yang dekat dengan masjid atau memiliki musala sendiri.
Di samping itu, bersama teman-teman bisa merencanakan kegiatan sosial, sesuai dengan nilai-nilai Ramadan, berupa bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo, berbagi takjil, dan kegiatan lainnya dalam konteks peduli terhadap sesama.
Tentu saja kegiatan ini harus menyesuaikan dengan finansial dan pembagian tugas masing-masing individu (teman-teman bukber). Hal ini mengingat status sosial ekonomi masing-masing teman tidak sama. Dalam kaitan dengan finansial, diperlukan keterbukaan dan kesepahaman agar semua rencana bersama dapat dilakukan dengan baik.
Berbuka puasa bersama teman-teman dapat menjadi cara efektif untuk memperkuat jaringan, berinteraksi secara informal, berbagi pengalaman, dan memperdalam hubungan.