Hery Setyawan
Hery Setyawan Guru

Penulis buku sekaligus Guru di SMPN 42 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Pempek yang Penuh Inspirasi

29 Maret 2024   09:58 Diperbarui: 29 Maret 2024   10:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pempek yang Penuh Inspirasi
Ilustrasi pempek sumber news.com

Ramadan kali banyak aktivitas penulis yang dilakukan diluar sekolah. Setelah tiga hari penulis mengikuti kegiatan bimtek yang dilaksanakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang ditujukan untuk guru-guru semua jenjang. Kemudian di hari berikutnya penulis mengikuti kegiatan workshop yang diadakan oleh Save The Children. Banyak hal yang bisa penulis peroleh dalam mengikuti kedua kegiatan tersebut tentunya ini akan menambah pengalaman dan pembelajaran bagi penulis.

Kita lupakan sejenak kedua kegiatan tersebut dan coba menggali berbagai informasi tentang para pemburu takjil. Selesai dari kegiatan tersebut penulis menelusuri jalan garuda yang letaknya di daerah kemayoran Jakarta Pusat. Mencari makanan untuk berbuka puasa dirumah, sebuah makanan yang sudah terkenal tersebut yaitu pempek.

Sebuah makanan yang memiliki keunikan tersendiri. Dengan berbagai nama yang disematkan untuk tiap jenis nya ini menambah semangat para pemburu takjil untuk menjadikan makanan ini sebagai menu dalam berbuka puasa. Makanan yang berasal dari Palembang ini terbuat dari daging ikan yang digiling lembut, dicampur tepung kanji atau tepung sagu. Makanan ini juga biasa nya disajikan dengan kuah khas yang memiliki rasa yang asam, manis dan pedas biasa disebut dengan cuko.

Penamaan nama pempek memang unik yaitu berasal dari nama panggilan oleh pembeli ditujukan kepada si penjualnya dengan sebutan empek atau 'apek' yang dalam bahasa China artinya yaitu "paman". Dengan panggilan tersebut akhirnya dikenal sebagai pempek dan bertahan hingga sekarang.

Jalan garuda kemayoran merupakan tempat khusus bagi para pemburu takjil untuk mencari pempek dalam berbagai bentuk dan versi. Dengan harga yang sangat bervariasi sehingga mempermudah kita untuk menikmatinya. Bagi sebagian orang memang agak aneh ketika berbuka puasa ini menggunakan pempek tetapi sebagai variasi dan alternatif tidaklah salah.

Walaupun banyak tempat yang menjual pempek tersebut tetapi untuk di jalan garuda ini kita tidak diragukan lagi keasliannya. Dan yang pasti kita akan dibuat bingung dalam memilih nya karena semua yang disajikan hampir sama. Inilah keberagaman masyarakat Indonesia yang bisa kita lihat dari berbagai makanan yang bisa disajikan dan sangat bervariatif.

Bagi pemburu takjil ini bisa dijadikan makanan alternatif dalam berbuka puasa. Penulis sadar ramadan ini banyak hal yang bisa kita lakukan salah satunya dengan berburu takjil ini. Semangat berburu takjil ini harus menjadikan semangat kita dalam beribadah dibulan ramadan.

 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun