Hery Setyawan
Hery Setyawan Guru

Penulis buku sekaligus Guru di SMPN 42 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Pemburu Takjil Arogan

9 April 2024   06:11 Diperbarui: 9 April 2024   06:32 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemburu Takjil Arogan
Ilustrasi Gorengan. Sumber detik.comĀ 

Dunia maya dihebohkan dengan sikap arogansi salah satu karyawan dari Perusahaan BUMN di negeri ini. Bagi pelaku mungkin ini merupakan hal yang biasa dia lakukan tetapi bagi masyarakat hal tersebut tidak bisa ditolerir lagi. Peristiwa itu terjadi ketika dia memarkir mobil sembarangan di tengah jalan dan tentunya ini menghalangi kendaraan lain yang berada di belakangnya. Kita semua tahu bagaimana kondisi ketika masyarakat sedang berburu takjil menjelang azan magrib. Bisa dibayangkan suasana yang terjadi.

Bukannya berterima kasih pengendara justru emosi dan meludahi pengendara lainnya. Peristiwa ini membuat heboh jagat dunia maya dan menjadi viral. Berbagai rekaman yang terjadi terus diviralkan oleh masyarakat karena hal tersebut menyulut emosi masyarakat. Sebagai sesame pemburu takjil juga tentunya penulis sempat emosi walau sesaat dan bergumam dalam hati nanti juga akan ditangkap dan ujung-ujungnya minta maaf. Biarkan masyarakat jaga maya yang mencari kebenaran dan menuntut atas apa yang dilakukan oleh oknum tersebut.

Kita harus mengakui kekuatan masyarakat dunia maya yang telah diakui kehebatannya dalam mencari setiap peristiwa yang negatif di negeri ini. Seluruh data tentang oknum tersebut berhasil dicari oleh netizen mulai dari kehidupan sehari-hari, penghasilannya sampai Riwayat pendidikannya semua dibombardir tanpa belas rasa kasihan.

Dampak dari sikap yang arogansi ini oknum pelaku tersebut harus menerima kenyataan pahit dia dipecat dari pekerjaannya. Berbagai video klarifikasi dan permohonan maaf dari pelaku tidak bisa mengembalikan jabatannya. Nasi sudah menjadi bubur tentunya ini harus menjadi perhatian kita semua. Penulis sendiri sempat bingung apa yang ada dipikiran oknum tersebut, padahal dia sendiri sedang berpuasa hal itu bisa dibuktikan dia sedang berburu takjil untuk berbuka.

Penulis sadar betul sebagai sesama pemburu takjil yang sudah melanglang buana dalam dunia per takjilan selama satu bulan penuh. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua. Semangat berburu takjil ini harus diimbangi dengan sikap tenang dan tidak emosi. Walaupun yang diburu untuk berbuka puasa sama-sama sebatas aneka gorengan setiap hari tetapi tetap harus dapat mengontrol emosi.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun