H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Lainnya

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Khawatir "Panic Buying" akibat Covid-19, Harga Bahan Pokok di Kampungku Masih Stabil

29 April 2020   10:25 Diperbarui: 29 April 2020   10:44 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khawatir "Panic Buying" akibat Covid-19, Harga Bahan Pokok di Kampungku Masih Stabil
cmeythasari.wordpress.com

 

Untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok di pasar pasar tradisional  seminggu sebelum memasuki Bulan Suci Ramadan 1441 H, tepatnya tanggal 18 April 2020 Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur melakukan sidak ke beberapa pasar tradisonal yang ada di Lombok Timur.

Pasar Umum Aikmel menjadi salah satu yang dikunjungi Wakil Bupati Lombok Timur H Rumaksi, SH. Dalam kunjungannya selain memantau ketersediaan bahan makanan pokok dan stabilitas harga, sidak ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerinta Daerah untuk merumuskan kebijakan agar para pedagang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19, yang memukul semua sektor.

Menurut Wabup karena para pedagang di Pasar Aikmel hanya berhubungan dengan perbankan, utamanya BUMN untuk membantu permodalan, skema yang disiapkan Pemerintah akan membuat para pedagang lebih nyaman."Kita minta para pedagang untuk senantiasa mengikuti anjuran pemerintah memotong mata rantai penyebaran Covid-19," tandasnya.

Keberadaan Pasar Aikmel sangat strategis karena lokasinya berada di Jalan Negara yaitu Jalan Raya Mataram -- Pelabuhan Kayangan, selain strategi pasar Aikmel merupakan pasar tradisional yang cukup besar dan padat pedagang, menjadi sentral penyediaan bahan pokok, tidak hanya melayani masyarakat yang ada di wilayah pulau Lombok melainkan juga melayani pedagang yang berasal dari Pulau Sumbawa.

"Panic Buying" atau kepanikan pembelian yang dikhawatirkan akibat status tanggap bencana Covid-19, tidak terjadi di Lombok Timur. Dilansir dari tabloid Suara Rinjani (18/03/2020, Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Timur, Ahmad Mirza Sophian, mengemukakan, berdasarkan laporan Kepala Pasar yang diterimanya, kondisi pasar di Lombok Timur tetap kondusif. Tidak terjadi kepanikan pembelia seperti yang dikhawatirkan.

Lebih lanjut beliau mengatakan, bahwa berdasarkan laporan kepala pasar, transaksi di pasar malah mulai berkurang," terangnya. Terlebih, Satgas Pangan Bareskrim Polri telah mengeluarkan surat imbauan agar pedagang melakukan pembatasan pembelian oleh konsumen. Seperti pembelian beras yang dibatasi maksimal 10 kg per orang, demikian halnya dengan kondisi yang ada dipasar Aikmel saat kunjungan Wabup.

Terkait dengan harga bahan pangan dari awal Ramadan hingga memasuki hari kelima disekitar wilayah pasar Aikmel termasuk di Kampung kami di Desa Mamben Kecamatan Wanasaba masih stabil.

Kios dan Toko yang menjual bahan pokok disekitar tempat tinggal kami masih menjual dengan harga normal seperti sebelum memasuki bulan Ramadan. Adapun kenaikan harga beberapa jenis bahan pokok, disebutkan bukan karena dampak kekhawatiran corona. Namun, merupakan fenomena tahunan pada bulan Ramadhan.

Kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada komoditi gula pasir. Sebelumnya berkisar antara Rp. 14.000 -- Rp. 15.000, kini menjadi Rp. 17.000 -- Rp. 20.000. Beras dan minyak goreng juga mengalami kenaikan, meskipun kenaikannya tidak signifikan.

Naiknya harga beras disebabkan oleh musim tanam yang mundur, semula petani dapat menanam bulan September dan oktober mundur menjadi bulan Januari disebabkan musim hujan yang terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun