Masih Bisakah Bersilaturahmi Saat Pandemi?
Adanya anggapan masyarakat yang mengatakan "Corona Membuat Semuanya Terbalik" bisa menjadi bahan renungan untuk kita. Contohnya peribahasa "Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuk" sekarang berubah menjadi "Berkumpul Kita Runtuh Bercerai Kita Kuat". Hal ini berlaku setelah adanya kebijakan Social Distancing dan Physical Distancing, dimana setiap melakukan segala aktifitasnya dari rumah masing masing kecuali untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok mereka.
Lalu bagaimana dengan keinginan kita untuk tetap bisa bersilaturahmi dengan teman, sahabat, rekan kerja dan sanak saudara, apakah masih bisa kita lakukan sekalipun tidak bertemu secara langsung? Dan seperti apa bentuknya?
Silaturrahmi atau menyambung tali persaudaraan diantara sesama adalah kewajiban bagi setiap orang sebagai bentuk kepedulian diantara sesama.
Al Qur'an sebagai pegangan dan pedoman hidup umat islam telah mengajarkan agar menjaga tali persaudaraan diantara mereka sebagaimana yang dijelaskan dalam surat An-Nisa' yang artinya:
"...dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"(QS.4:1)
Silaturahmi merupakan inti dari ajaran Islam, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Amr bin 'Abasah as-Sulami berkata,"Aku berkata,"Dengan apa Allah mengutusmu? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Allah mengutusku dengan silaturrahim, menghancurkan berhala dan agar Allah ditauhidkan, Dia tidak disekutukan dengan sesuatupun." (HR. Muslim no. 1927)
Berdasarkan Firman Allah dan hadist di atas sangat jelas bahwa orang yang dengan sengaja memutus silaturrahmi akan mendapat ancaman tidak masuk surga. Nabi SAW bersabda, "Tidaklah masuk surga orang yang memutus tali silaturrahim." (HR.Bukhari no. 5984)
Selain itu orang yang dengan sengaja memutus silaturrahmi akan dipercepat siksaan kelak di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Tidak ada dosa yang lebih cepat siksaannya di dunia bagi pelakunya, serta diperlambat siksaannya di akhirat kelak dari pada orang yang zhalim dan memutus hubungan silaturahmi" (Ash-Shahihah no. 917)
Demikian juga sebaliknya orang yang senang menjalin silaturrahim mendapat kelapangan rizqi dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pernah berpesan akan pentingnya silaturahmi bahwa "Sesungguhnya seorang mukmin apabila bertemu dengan mukmin lain kemudian mengucapkan salam kepadanya dan mengambil tangannya lalu menjabatnya, maka bergugurlah dosanya seperti dedaunan yang berguguran" HR Hudzaifah Ibnu Yaman RA. Dalam hadist yang lain disebutkan "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya maka sambungkan silaturahmi" (HR.Bukhari Muslim).
Selain merupakan kewajiban, silaturahmi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan bersilaturahmi, keluarga yang jauh akan terasa dekat, saudara, sahabat, teman, rekan kerja bisa berkumpul, bahkan orang yang pernah berseteru bisa rukun kembali..
Kebiasaan silaturrahmi telah lama kita lakukan, tidak pupus walau jarak menghadang, berbagai cara dapat digunakan agar persaudaraan tetap terjaga. Ucapan selamat dan saling mendoakan dapat kita lakukan lewat Twitter, Facebook, Whatsapp dan Media Sosial lainnya sebagai penyambung ikatan kita agar tidak putus walau tidak berjumpa karena virus corona.