Sebagai seorang pendidik (sejak 1981), saya selalu ingin meningkatkan kualitas diri. terutama sebagai pribadi Muslim, saya sangat interest dengan berbagai ajaran yang mengajak ke jalan kebaikan, dan keselamatan dunia akherat. Di setiap tatap muka dengan mahasiswa, saya juga selalu mengingatkan akan hal ini. Di usia yang tidak lagi muda, saya ingin selalu bisa menebar kebaikan. Mudah-mudahan tidak saja bermanfaat untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Saat ini, saya sedang ingin membuktikan talenta pemberian Allah yang tidak saya sadari. Membaca, menyimak (mendengarkan dan memcermati), kemudian menuliskannya. Sesekali saya masih suka bergabung dengan teman, sahabat untuk menyanyi. Sembari menunggu anugerah Allah untuk bisa segera menuntaskan studi S3, saya ingin melakukan apa saja hal-hal yang bermanfaat. Setidaknya ini merupakan salah satu bentuk syukur pada-Nya. Semoga Allah ridla.
Malam-malam yang Diutamakan
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarrokatuh,
Sahabat Kompasiana yang dirahmati Allah, khususnya untuk Sahabat Muslim, pagi ini seusai Sholat Subuh di Masjid, ada sesi Kultum yang menarik perhatian saya.
Dijelaskan menurut Hadist bahwa dalam ajaran Islam terdapat lima malam yang diutamakan. Malam-malam itu adalah:
1. Malam 10 Rajab,
2. Malam Nisfu Sya'ban (pertengahan Bulan Sya'ban),
3. Malam Lailatul Qodar, Biasanya dimulai Malam 21, 23, 25, 27, dan 29 Romadlon (malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Romadlon),
4. Malam I'edul Fitri, dan
5. Malam I'edul Adha.
Di kelima malam tersebut Allah berkenan mengijabah permohonan doa hamba-hamba-Nya.
Khusus pada malam Lailatul Qodar, memang tidak seorang hamba pun yang tahu. Hanya Allah sajalah yang Maha Tahu, bila malam yang disebut sebagai Malam 1000 Bulan ini akan hadir. Pada Malam itu, Allah memerintahkan para Malaikat-Nya untuk turun ke Bumi menyampaikan Rahmat-Nya. Dan hanya hamba yang dikehendaki-Nya yang bisa merasakan apa yang Allah karuniakan kepadanya.
Setiap hamba yang beriman, pasti sangat berharap memerolehnya. Oleh karena itu di 10 hari terakhir di Bulan Suci, lebih khusus pada malam-malam ganjil, banyak Umat Muslim yang memenuhi Masjid untuk ber'iktikaf. Tetapi ada yang tidak membedakan antara ganjil dan genap. Setiap malam selama sepuluh hari terakhir tinggal di Masjid.