Syaiful Rohman R
Syaiful Rohman R Guru

Praktisi Pendidikan, Penulis, Penggiat Literasi, Pemerhati Lingkungan Hidup, Sosial Budaya, dan Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memperkaya Menu Sahur dengan Makanan Tinggi Serat: Pilihan Sehat untuk Umat Islam di Indonesia

17 Maret 2024   18:28 Diperbarui: 17 Maret 2024   21:26 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperkaya Menu Sahur dengan Makanan Tinggi Serat: Pilihan Sehat untuk Umat Islam di Indonesia
Dok. Pribadi

Sayur Lodeh: Sayur lodeh adalah hidangan khas Indonesia yang terbuat dari sayuran beragam seperti kacang panjang, wortel, dan terong, direbus dalam santan. Tambahkan potongan tahu atau tempe untuk tambahan protein dan serat.

Nasi Merah dengan Sambal Tumis Teri: Ganti nasi putih dengan nasi merah yang tinggi serat. Sajikan dengan sambal tumis teri yang pedas untuk memberikan rasa yang lezat. Teri mengandung protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.

Kesimpulan

Menyusun menu sahur yang seimbang dan kaya serat merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan selama bulan Ramadan bagi umat Islam di Indonesia. Dengan memilih makanan yang tinggi serat dan mengikuti strategi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup dan energi yang dibutuhkan selama menjalani ibadah puasa. Semoga contoh menu sahur di atas dapat memberikan inspirasi untuk menyajikan hidangan yang sehat dan bergizi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selamat menjalankan ibadah puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun