Hudel Gadafi
Hudel Gadafi Mahasiswa

Pen(t)inta tulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik Hari Raya: Tradisi, Doa, dan Penuh Makna

7 April 2024   09:00 Diperbarui: 7 April 2024   14:31 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap menjelang 1 Syawal 1445 Hijriyah, terjadi fenomena istimewa di Indonesia: "Mudik Hari Raya". Sebuah tradisi yang rutin terlaksana di tanah air setiap tahunnya. Kata "Mudik" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pulang ke kampung halaman, terutama saat mendekati hari raya keagamaan seperti Idul Fitri. Namun, dalam perjalanan yang sederhana ini, menyimpan pelajaran penuh makna, serta iringan doa yang menyertai setiap langkah keselamatan dalam pengalaman Mudik Hari Raya yang penuh ceria.

Sejarah dan Konteks Budaya

https://www.viva.co.id/berita/nasional/345570-lintas-sumatera-lumpuh-pemudik-jatuh-pingsan
https://www.viva.co.id/berita/nasional/345570-lintas-sumatera-lumpuh-pemudik-jatuh-pingsan

Mudik Hari Raya memiliki arti penting dan menjadi simbol dalam sejarah dan budaya Indonesia. Sebuah tradisi lintas zaman yang diwariskan dari generasi ke generasi dengan segala bentuk perubahan dan dinamika sosialnya. Pada zaman dulu, rasa-rasanya mudik hanya dianggap sebagai perjalanan ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga dan sanak saudara saja. Namun seiring berjalannya waktu, praktik ini telah menjadi lebih kompleks, dengan ribuan bahkan jutaan penduduk tanah air melakukan perjalanan yang melelahkan ini, demi melepaskan penat sebab rindu, kemudian merayakan momen spesial bersama keluarga dengan penuh rasa syukur dan dilimpahi keberkahan dunia beserta akhirat.

Doa Keselamatan

https://www.capcut.com/id-id/discover/creator/Yqy3KxeZUc9yJaAvRqDWD0P0pzVT8caZjqUhhSomiCSjv5w=
https://www.capcut.com/id-id/discover/creator/Yqy3KxeZUc9yJaAvRqDWD0P0pzVT8caZjqUhhSomiCSjv5w=

Dewasa ini, beberapa peristiwa seputar mudik telah terjadi seperti kelelahan, kemacetan, bahkan kecelakaan. Oleh sebab itu, dalam ajaran agama Islam dijelaskan ketika berkendara atau bepergian hendaklah mengamalkan doa-doa keselamatan terlebih dahulu, dan alangkah lebih baiknya mengetahui adab saat berkendara. Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar halaman 184 menjelaskan setidaknya terdapat 7 hal yang dapat dilakukan saat hendak bepergian. Salah satu di antaranya adalah berpamitan dan meminta maaf kepada orang-orang yang kesehariannya dekat dengan kita seperti kedua orang tua, guru, saudara, tetangga, kerabat dekat, dan orang-orang yang patut dihormati. Kemudian bertobat kepada Allah serta memohon ampunan agar diberi kemudahan dalam perjalanan.

Adapun doa keselamatan yang di maksud adalah doa berkendara di darat, laut dan udara sebagai berikut:

Doa berkendara (darat, laut, dan udara)


/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun