Mudik Hari Raya: Tradisi, Doa, dan Penuh Makna
Alhamdulillhilladz/subhnalladz sakhkhara lan hdz wa m kunn lah muqrinna, wa inn il rabbin lamunqalibna.
"Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami."
Doa berkendara di laut
( 41) - ( 67
Bismillhi majrha wa mursh, inna rabb la ghafrur rahm, (Hud ayat 41). Wa m qadarullha haqqa qadrih, wal ardhu jam'an qabdhatuh yaumal qiymah, was samwtu mathwiyytum bi yamnih, subhnah wa ta'l 'an m yusyrikn, (Az-Zumar ayat 67).
"Nuh berkata, 'Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.' Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,' (Surat Hud ayat 41). Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan," (Surat Az-Zumar ayat 67).
Doa berkendara di udara
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali."
Penuh Makna