Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).
Tradisi Meugang di Tengah Wabah Korona
Namun demikian, meskipun harus merayakan meugang, masyarakat harus disiplin.
Pertama, tetap menjaga jarak. Kedua, menghindari kerumunan. Ketiga, rajin cuci tangan dengan benar. Keempat, sebelum cuci tangan, tangan tak boleh menyentuh bagian muka. Karena, virus corona mudah terinveksi melalui bagian wajah. Kelima, terus menerus berdoa untuk dijauhkan dari segala mara bahaya.
LANGKAH ANTISIPATIF PEMERINTAH ACEH
Selain ada kebijakan pemerintah Aceh melarang pegawainya pulang kampung.
Sebaiknya juga pemerintah Aceh membuat semacam SOP atau langkah-langkah yang jelas dan disampaikan kepada masyarakat saat meugang berlangsung tahun ini termasuk tata cara penjualan daging meugang.
Sebab dapat dipastikan, akan ada lonjakan pembelian daging meugang di seluruh Aceh meskipun ditengah wabah corona.
Salah satu langkah antisipatif pemerintah adalah dengan menurun aparat keamanan pada lapak penjualan daging, untuk mengatur, agar masyarakat disiplin menjaga jarak saat membeli daging meugang.
Begitu juga, sebaiknya, pemerintah dapat mendelegasikan kepada pemerintah Kecamatan atau Gampong untuk menentapkan lokasi khusus yang luas tempat penjualan daging meugang.
Misalnya di lapangan sepakbola atau lokasi luas lainnya yang mudah terjangkau. Sehingga antar pedagang daging dapat diatur jarak sedemikian rupa menghindari penumpukan pembeli.
Selama ini kita saksikan, saat meugang, antara penjual dan pembeli selalu berdesakan. Hal ini yang harus dihindari saat wabah corona.
Terakhir, alangkah lebih baik, bila Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota, untuk meugang tahun ini, memborong semua daging dari pedagang yang kemudian mengantar ke rumah-rumah warga paling kurang 2 kg/KK untuk semua penduduk seantero Aceh. Saya yakin, cara ini paling ampuh melindungi masyarakat Aceh dari virus Corona. Sehingga suasana menyambut bulan suci Ramadhan tak kalah menyenangkan meski dunia dilanda wabah Corona. Wallahu Ta'ala 'Alam (19/4/2020, #djhst).