Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Lainnya

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Meugang di Tengah Wabah Korona

21 April 2020   10:48 Diperbarui: 21 April 2020   10:57 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Meugang di Tengah Wabah Korona
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Namun demikian, meskipun harus merayakan meugang, masyarakat harus disiplin.

Pertama, tetap menjaga jarak. Kedua, menghindari kerumunan. Ketiga, rajin cuci tangan dengan benar. Keempat, sebelum cuci tangan, tangan tak boleh menyentuh bagian muka. Karena, virus corona mudah terinveksi melalui bagian wajah. Kelima, terus menerus berdoa untuk dijauhkan dari segala mara bahaya.

LANGKAH ANTISIPATIF PEMERINTAH ACEH

Selain ada kebijakan pemerintah Aceh melarang pegawainya pulang kampung.
Sebaiknya juga pemerintah Aceh membuat semacam SOP atau langkah-langkah yang jelas dan disampaikan kepada masyarakat saat meugang berlangsung tahun  ini termasuk tata cara penjualan daging meugang.

Sebab dapat dipastikan, akan ada lonjakan pembelian daging meugang di seluruh Aceh meskipun ditengah wabah corona.

Salah satu langkah antisipatif pemerintah  adalah dengan menurun aparat keamanan pada lapak penjualan daging, untuk mengatur, agar masyarakat disiplin menjaga jarak saat membeli daging meugang.

Begitu juga, sebaiknya, pemerintah dapat mendelegasikan kepada pemerintah Kecamatan atau Gampong untuk  menentapkan lokasi khusus yang luas tempat penjualan daging meugang.

Misalnya di lapangan  sepakbola atau lokasi luas lainnya yang mudah terjangkau.  Sehingga antar pedagang daging dapat diatur jarak sedemikian rupa menghindari penumpukan pembeli.  

Selama ini kita saksikan, saat meugang, antara penjual dan pembeli selalu berdesakan. Hal ini yang harus dihindari saat wabah corona.

Terakhir, alangkah lebih baik, bila Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota, untuk meugang tahun ini,  memborong semua daging dari pedagang yang kemudian  mengantar ke rumah-rumah warga paling kurang 2 kg/KK untuk semua penduduk seantero Aceh. Saya yakin, cara ini paling ampuh melindungi masyarakat Aceh dari virus Corona.  Sehingga suasana menyambut bulan suci Ramadhan tak kalah menyenangkan meski dunia dilanda wabah Corona. Wallahu Ta'ala 'Alam (19/4/2020, #djhst).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun