Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Lainnya

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan, Kesempurnaan "Lockdown" bagi Orang Beriman

13 Mei 2020   13:01 Diperbarui: 13 Mei 2020   12:55 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan, Kesempurnaan "Lockdown" bagi Orang Beriman
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Melaksanakan ibadah puasa dalam suasana wabah COVID-19, tentu ada sebagian orang memiliki perasaan  khawatir dan was-was serta menakutkan. Namun, bagi orang-orang beriman dalam kondisi apapun pasti akan selalu mengedepankan kesabaran. Apalagi ibadah puasa identik dengan sikap sabar. Orang yang berpuasa akan diberi pahala tanpa batas sebagaimana orang-orang yang sabar. Allah SWT berfirman: "Sungguh orang-orang yang sabar itu diberi pahala tak terbatas" (QS: Az-Zumar:10).

Kemudian puasa dalam suasana wabah COVID-19 pasti memiliki nilai sangat istimewa di hadapan Allah SWT. Sebab ada tiga jenis kesabaran dalam menjalani ibadah puasa saat wabah COVID-19, yaitu: Pertama, sabar karena ketaatan kepada Allah yakni menahan makan, minum dan melakukan hubungan suami isteri. Kedua, sabar tidak bisa mengunjungi sanak saudara dikampung. Ketiga, sabar menghadapi kondisi yang tidak menentu karena tidak tahu kapan COVID-19 ini berakhir.

Dalam menghadapi wabah, pahala kesabaran setara dengan pahala syahid. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW: "Tidaklah seorang hamba, saat tha'un (wabah) terjadi berdiam di negerinya -- dalam riwayat Imam Ahmad yang lain, lalu berdiam di rumahnya-- seraya bersabar dan mengharap ridha Allah, dan dia menyadari bahwa tidak menimpa dirinya kecuali apa telah Allah tuliskan untuk dia, kecuali bagi dia pahala semisal pahala syahid" (HR. Bukhari dan Ahmad).

Hadis diatas menggambarkan ganjaran pahala yang sangat besar saat menjalani "lockdown" yang dilakukan dengan sabar serta yakin dengan ketentuan Allah.  Belum lagi menjalaninya dalam bulan Ramadan seperti kondisi saat ini.

Bahkan bagi orang-orang beriman, untuk mencapai nilai sempurna ibadah puasa dalam bulan Ramadan, tanpa wabahpun sudah membatasi diri selalu dalam suasana mirip lockdown. Sehingga dalam kondisi seperti saat ini dimana COVID-19 belum mampu dihentikan secara total. Maka Ramadan adalah kesempurnaan "Lockdown" Bagi Orang-Orang yang Beriman. Wallahu Ta'ala 'Alam. (Refrensi dari berbagai sumber). Banda Aceh, 7-10 Ramadan 1441H /1-3 Mei 2020 M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun