RAMADAN
Saat Maaf Menjadi Ambang Pintu Ampunan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Sepintas ruang dibalik pintu itu terdengar nyaring manakala carut marut bising sudah mulai keluar dari tempat peraduan
saat itu muara pinta seolah gersang dibawa alunan melodi waktu begitu lengang
Apalagi panas terik begitu meradang dikala secuil konflik telah tersulut
****
Apalagi yang bisa dilakukan? Segeralah maaf berdesir melalui untaian kata dan tindakan
Saat maaf menjadi ambang pintu ampunan ...tak bisa menampik bahwa itulah suguhan yang sesungguhnya
Disuasana yang masih fitri dengan toples toples jajanan yang masih tersaji rapi...
***
Ikan sepat dan ikan patin
Mohon maaf lahir dan batin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!