Ifah Latifah
Ifah Latifah Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tetap Produktif Selama Puasa: Rahasia Efektivitas Belajar saat Puasa

14 Maret 2024   12:45 Diperbarui: 14 Maret 2024   23:34 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Efektivitas belajar saat menjalani puasa sering dipertanyakan oleh banyak orang, terutama oleh para pelajar dan mahasiswa yang ingin tetap produktif selama bulan Ramadan. Perlukah kita mengurangi aktivitas belajar di saat menjalani ibadah puasa. Menurut ajaran Islam, puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas dan ketaqwaan, serta memperdalam hubungan dengan Allah SWT.

Pada hakikatnya tujuan hidup kita hanyalah ibadah kepada Allah SWT, jadi apapun yang kita lakukan adalah hal-hal baik dan kita niatkan sebagai ibadah. Saat bulan ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat islam, karena banyaknya kelebihan yang diberikan selama bulan ramadan salah satunya adalah segala amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Belajar merupakan kewajiban bagi tiap-tiap muslim laki-laki dan perempuan. Sejak zaman dahulu Allah telah menurunkan nabi dan rasul dengan ilmu pengetahuan yang luar biasa bukan hanya amalan-amalan ibadahnya saja tetapi ada banyak nabi dan rrasul yang memiliki keahlian dibidang keilmuan lainnya. Sebut saja Nabi Nuh yang dikenal dengan rancangan kapal besar yang digunakan dalam menyelamatkan kaumnya dan berbagai flora fauna saat banjir besar melanda. Ada juga nabi Idris yang menguasai ilmu perbintangan, matematika, ilmu arsitektur  sampai ilmu pengetahuan alam. Selain itu beliau juga menjadi orang yang pertama menjahit pakaian, dengan melakukan proses membuat kain, merancang , menggunting hingga menjahit menjadi pakaian.

Tentu tiap-tiap nabi dan rasul memiliki keahliannya masing-masing. Hal ini menandakan bahwa ibadah yang dimaksud bukan hanya sekedar salat, puasa, zakat, sedekah, haji dan sebagainya. Menuntut ilmu, mencari nafkah dan lainnya juga bisa bernilai ibadah kalau kita mau memulai dengan niat ibadah. Niat itu menentukan apa yang kita lakukan apakah bernilai ibadah atau tidak karena amal itu tergantung niatnya. Percuma juga kita melakukan suatu kebaikan kalau kita hanya punya niat untuk pamer tentu saja tidak ada nilai ibadah didalamnya.

Dari sekelumit uraian diatas maka tidak ada alasan kita untuk menghentikan aktivitas belajar saat bulan ramadan, hanya saja seimbangkanlah dengan ibadah-ibadah  utama lainnya seperti memperbanyak  salat sunnah selain salat wajib, membaca Alquran dan berzikir mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tidak dipungkiri saat melaksanakan puasa kondisi fisik kita akan sedikit menurun. Tetapi jangan khawatir, puasa jika dilaksanakan dengan benar justru akan menambah kesehatan bagi tubuh manusia. Dalam konteks belajar, terdapat beberapa prinsip dan ajaran dalam Islam yang dapat membantu meningkatkan efektivitas belajar selama bulan puasa:

  1. Niat yang Murni: Menurut ajaran Islam, niat adalah kunci dari segala amal ibadah. Oleh karena itu, saat belajar selama puasa, penting untuk memiliki niat yang murni bahwa Anda belajar dengan tujuan untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  2. Sabar dan Ketekunan: Puasa mengajarkan kesabaran dan ketekunan. Selama bulan Ramadan, pelajaran ini dapat diterapkan dalam proses belajar. Meskipun tubuh mungkin merasa lelah atau lapar, belajar dengan sabar dan tekun akan membantu Anda mengatasi rintangan dan mencapai tujuan belajar Anda.
  3. Memanfaatkan Waktu-Waktu Tertentu: Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Selama bulan Ramadan, waktu-waktu tertentu seperti malam hari setelah tarawih, saat-saat menjelang berbuka puasa, dan waktu sahur dapat dimanfaatkan untuk belajar dengan lebih efektif.
  4. Berdoa dan Tawakal: Dalam Islam, berdoa dan tawakal kepada Allah SWT adalah bagian penting dari setiap usaha. Sebelum dan selama proses belajar, berdoalah kepada Allah SWT untuk memberikan kemudahan, pemahaman, dan keberkahan dalam ilmu yang dipelajari. Percayalah bahwa Allah SWT akan mendengar doa-doa Anda dan memberikan pertolongan-Nya.
  5. Menjaga Keseimbangan: Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam belajar. Selama bulan Ramadan, jangan sampai terlalu fokus pada belajar sehingga mengabaikan ibadah lainnya seperti shalat, dzikir, dan tilawah Al-Quran. Jaga keseimbangan antara kegiatan akademis dan ibadah agar Anda dapat meraih manfaat dari keduanya.
  6. Menyadari Prioritas: Islam mengajarkan agar setiap individu menyadari prioritasnya dalam hidup. Selama bulan Ramadan, prioritas utama adalah ibadah kepada Allah SWT. Namun, belajar juga merupakan bagian penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu, tetapkan prioritas dengan bijak dan sesuaikan jadwal belajar Anda dengan kegiatan ibadah selama bulan puasa dan seperti paparan tentang belajar niatkanlah sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan ajaran Islam tersebut, diharapkan efektivitas belajar selama bulan puasa dapat meningkat, sambil tetap memperoleh manfaat spiritual yang terkandung dalam ibadah puasa. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah Anda. Aamiin.

"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa"

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun