Ifa Hikmah
Ifa Hikmah Mahasiswa

Salah satu mahasiswa di Semarang yang suka dengan membaca, menulis, dan tertarik dengan desain.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Serba-serbi Idul Fitri yang Tidak Boleh Terlewatkan

3 Mei 2022   11:05 Diperbarui: 3 Mei 2022   11:17 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, hari dimana seluruh umat Islam diseluruh penjuru dunia akan merayakan hari kemenangan, setelah berhasil menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan sesuai dengan ketentuan syariat. Sudah seharusnya kita bergembira karen kita berhasil menambah pahala dan juga dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, sebagai berikut:

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

  Idul Fitri kali ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Kemenangan hari Idul Fitri kita rayakan masih ditengah pandemi yang belum juga usai sampai saat ini. Namun, masyarakat tahun ini dapat mudik ke kampung halaman karena pemerintah telah memperbolehkan mudik untuk bersua dengan sanak saudara untuk me rayakan Idul fitri. 

Kita bisa merayakan hari Idul Fitri dengan keluarga dengan sukacita, misal dengan takbiran, sholat Ied, Silaturahmi (Bermaaf-maafan), THR, Makan Opor Ayam.

Artikel ini akan menguraikan serba-serbi Idul Fitri, diantaranya adalah:

1. Merayakan Hari Kemenangan dengan melakukan Takbiran

Setelah berhasil menyelesaikan 30 hari berpuasa di bulan Ramadhan, umat muslim di Indonesia biasanya menyambut Hari Kemenangan di bulan Syawwal. Perayaan dilakukan dengan takbiran. Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tradisi unik ketika malam takbir tiba. Misalnya, Tumbilotohe menghiasi malam takbiran di Gorontalo. Masyarakat Gorontalo merayakan takbiran dengan cara memasang ratusan bahkan ribuan lampu minyak di tanah lapang. Lampu-lampu tersebut disusun dengan bentuk berbagai hal yang berhubungan dengan Idul Fitri dan Islam. Misalnya, masjid, Al-Qur’an dan ketupat. Tradisi meletakkan lampu-lampu minyak ini disebut dengan tumbilotohe. Bagaimana dengan tradisi malam takbiran di daerah mu? 

2. Sholat Ied 

Sholat Idul Fitri hukumnya sunah namun sangat dianjurkan. Sebagian besar umat Islam di seluruh dunia memulai perayaan Idul Fitri dengan sholat Ied berjamaah di masjid atau di tempat terbuka untuk mengakomodasi jumlah umat yang lebih banyak. Setelah sholat Ied biasanya masyrakat saling mungucapkan selamat Idul Fitri. Alhamdullillah tahun ini, pemerintah sudah memperbolehkan pelaksanaan sholat Ied dilaksanakan berjamaah di tanah lapang, berbeda dengan dua tahun sebelumnnya. 

3. Bersilaturahmi dan Saling Minta Maaf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun