Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.
Spirit Kartini pada Perempuan Pedagang, Bukan Menyoal Untung Rugi
"Habis Gelap Terbitlah Terang" singkat padat dan jelas namun membawa perubahan besar bagi perempuan Indonesia. Salah satu kisah menginspirasi adalah kisah perempuan pedagang. Pada bulan Ramadan perannya begitu penting menghadirkan keceriaan di rumah Anda. Baju lebaran yang dinantikan keluarga Anda, justru menjadi penyalur rezeki untuk menyemikan harapan mereka.
Mereka yang tidak berpendidikan tinggi selalu berdoa agar putra-putrinya kelak dapat menikmati hidup yang lebih baik. Wartini salah satu pedagang yang berhasil mendidik anak-anaknya. Semenjak suaminya tiada ia tidak hentinya merapal doa. Kini doanya pun di jabahi Allah. Ketiga putrinya berhasil mengenyam Perguruan Tinggi. Bahkan putri pertamanya berhasil melanjutkan studi S3 dan menjadi seorang dosen. Putri kedua dan ketiganya menekuni dunia kepenulisan. Sementara putri kempatnya duduk di bangku SMP. Dari kisah tersebut kita belajar bahwa di tangan seorang perempuan dapat merubah peradaban.