Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.
Bijak Saat Saur dan Berbuka, Langkah Jitu Jaga Berat Badan
Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa selama bulan Ramadan justru berat badan akan naik. Mengapa bisa begitu ? Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan pola makan dan aktivitas. Usai menyantap saur biasanya tidak dapat menahan rasa kantuk. Masyarakat pun banyak yang memilih tidur seusai saur.
Menurut Amy Saphiro seorang ahli gizi menyatakan bahwa tidur dalam keadaan kenyang bisa mengakibatkan maag, mempengaruhi kesehatan jantung dan kenaikan berat badan. Ditambah lagi jika Anda mengonsumsi gorengan, makanan pedas, makanan asam dan makanan olahan sulit dicerna oleh tubuh.
Makanan yang baik dikonsumsi saat saur yaitu makanan yang rendah kalori, beras merah, protein, buah segar, sayuran, kacang-kacangan, kurma dan madu serta minum air putih yang cukup. Seperti kebiasaan Rasulullah yang mengonsumsi madu ketika bangun tidur. Salah satu khasiat madu untuk menurunkan berat badan. Konsumsi madu bisa mendorong metabolisme lebih cepat sehingga berdampak pada penurunan berat badan.
Makan saur pun tidak boleh berlebih seperti anjuran Rasulullah “berhentilah makan sebelum kenyang” Puasa memang membutuhkan tenaga ekstra tetapi bukan bukan berarti menambah porsi makan. Untuk menghindari tidur setelah saur anda dapat melakukan aktivitas di luar rumah seperti jalan santai ataupun aktivitas berkebun. Menghirup udara segar di waktu pagi dapat menyehatkan jantung dan membuat peredaran darah menjadi lancar. Rasulullah pun menganjurkan untuk tidak tidur setelah subuh karna banyak mendatangkan keberkahan seperti kelancaran rezeki.
Untuk menu berbuka puasa sendiri dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis-manis. Maksud makanan yang manis adalah beberapa buah kurma dan air putih. "Jika salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma kering (tamr), karena hal itu mengandung keberkahan. Jika tidak ada, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan (HR. Al-Tirmidzi)."
Sayangnya banyak yang menyalah artikan berbuka puasa yang manis dengan meminum aneka es dengan kadar gula yang tinggi serta aneka kue. Belum lagi kegemaran masyarakat menyantap makanan cepat saji dan aneka makanan kekinian. Hal tersebutlah yang mengakibatkan berat badan bertambah di bulan Ramadan. Hal tersebut dikarenakan tidak dapat mengontrol makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, mari biasakan menyantap makanan sehat sesuai anjuran Rasulullah.