Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.
Melihat Film Religi Nussa dari Sudut Pandang Ibu yang Merasa Tidak Sempurna
Tak selamanya kita bisa mampu menghadapi takdir yang diberikan oleh Allah. Bagaimana jika suatu ketika kita ditakdirkan Allah punya anak yang difabel?
Itulah yang sempat digambarkan tokoh Umma saat ia tahu anaknya terlahir difabel. Hari demi hari, Umma kerap khawatir bahkan memiliki pikiran yang complicated tentang keberadaan Nussa.
Namun ternyata Nussa bisa membuktikan bahwa semuanya tetap baik-baik saja meski ia memiliki kaki yang sempurna tak seperti orang kebanyakan. Sehingga di kemudian hari pun Umma sadar bahwa tak ada yang perlu dirisaukan dari kondisi anaknya.
Kalau Nussa saja bisa menerima kondisi dirinya sendiri, mengapa orang lain atau bahkan Umma-nya tidak bisa?
Jadi selain film ini bagus untuk anak-anak, nyatanya film Nussa ini juga cukup bagus sebagai bahan renungan untuk orang dewasa.