Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Penulis

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Menyehatkan Finansial saat Ramadan untuk Tipe Ekonomi Serba PAS

19 Maret 2024   22:32 Diperbarui: 20 Maret 2024   01:02 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyehatkan Finansial saat Ramadan untuk Tipe Ekonomi Serba PAS
Sumber foto: dokumen pribadi

Bagi yang berujar demikian mungkin belun tahu ya, jika ada orang-orang di dunia ini yang mata pencahariannya bukan pegawai lho. Tidak ada yang namanya terima THR atau gaji plus plus.

Nah, orang-orang tipe ini apalagi yang kondisinya serba pas tadi, tidak akan bisa jika menerapkan berbagai teori finansial terkait budgeting.

Saya sendiri akhirnya mengakali agar finansial tetap sehat di bulan Ramadan meski kondisinya serba pas dengan cara berikut.

1.  Jalur langit

Seperti yang pernah saya tuliskan di postingan Arti Bersyukur, bahwa jalur langit ini benar-benar saya habis-habisan lakukan ketika bulan Ramadan. Mulai dari membuat jurnal syukur hingga membuat jurnal Law of Attraction.

Dalam jurnal syukur, berkali-kali saya menuliskan betapa besar rasa syukur saya untuk hal yang mungkin terkesan remeh-temeh, tapi bagi saya itu sungguh besar sekali maknanya.

Mulai dari diberikan kesehatan untuk sekeluarga, hidup rukun damai bahagia setiap harinya, anak-anak bisa makan dan terpenuhi kebutuhannya, itu buat saya hal yang benar-benar sangat saya syukuri sekali

Sedangkan dalam jurnal Law of Attraction, saya menuliskan hal-hal yang begitu saya harapkan ada dan datang dalam kehidupan saya. Semua itu begitu saya syukuri, saya rasakan kebahagiaan saat menerimanya, seakan-akan itu benar-benar sudah menjadi nyata

Beberapa hal tersebut misalnya bisa punya uang untuk tinjo, bisa punya uang untuk amplop anak-anak saudara, serta bisa memenuhi kebutuhan setiap harinya.

Saya Tuliskan satu demi satu dengan membayangkan begitu bahagianya saya saat tahu semua itu sudah menjadi nyata.

Tentunya jalur langit yang paling utama adalah ketika kita melakukan salat Qiyamul Lail. Waktu qiyamul lail adalah momen saat kita bisa meminta apapun dari Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun