rokhman
rokhman Freelancer

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran ya Kemenangan

12 Mei 2021   17:24 Diperbarui: 12 Mei 2021   17:37 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran ya Kemenangan
Ilustrasi. Salat Idulfitri. Foto kompas.com/garry lotulung

Seoptimis itukah? Bahwa kita mendapatkan kemenangan melawan hawa nafsu selama sebulan penuh? Ini sebenarnya adalah ratapan optimisme.

Ramadan masa kini sangat kompleks dibandingkan Ramadan 30 tahun lalu. Teknologi dan modernitas telah membuat Ramadan kompleks. Ramadan 30 tahun lalu, kita relatif bisa mengekang diri karena fasilitas yang terbatas.

Ramadan di masa dahulu, kalau tak mau membicarakan orang lain, ya gampang. Sibukkan diri di rumah. Selama minim bertemu orang, maka minim pula membicarakan (aib) orang lain.

Tapi kini, berada di rumah pun bisa berkomunikasi dengan orang yang kita kenal atau malah yang tak kita kenal. Dengan telepon genggam, komunikasi via jari bisa tetap berjalan.

Syukur-syukur tak membicarakan aib orang lain. Tapi ada potensi untuk terpeleset. Potensi terpeleset membicarakan aib orang lain, lebih besar daripada di masa dahulu.

Apalagi kalau sudah lihat rentetan kabar di media sosial. Tangan gatal untuk ikut menulis komentar. Apalagi kalau yang dibicarakan adalah orang yang kontroversial, makin kegatelan deh.

Selain itu, di masa lalu untuk menahan mata ya gampang. Tak usah melihat hal-hal yang berlebihan. Kini? Buka HP ada foto gituan. Foto gituan apa sih? Ya pokoknya gitu lah. Apalagi ketika coba pergi dari foto itu, HP tiba tiba seperti pengertian alias agak lelet bereaksi ketika disentuh.

Repot memang. Ini zaman akhir yang ketika setiap gemerlap dunia begitu mudah didapatkan. Menahan hawa nafsu pun berhadapan dengan tantangan yang berat.

Dengan kesulitan itu, apakah yakin kita mendapatkan kemenangan? Yakin kita menang atas hawa nafsu kita? Kalau menang karena tak makan dan minum dari sebelum Subuh sampai Mahgrib ya tentu saja bisa.

Ya memang tak mudah mendapatkan kemenangan di masa kini. Tapi usaha sekuat tenaga kita (walau mungkin compang camping), semoga membuat Tuhan memenangkan kita. Memenangkan kita karena Tuhan Maha Pemurah. Itu saja.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun