Sekali Seumur Hidup di Zaman Gus Dur, Sekolah Full Libur saat Ramadan
Dalam sejarah sekolah, baru sekali saya merasakan puasa Ramadan full libur. Itu terjadi di masa pemerintahan Gus Dur, tapi hanya sekali.
Seingat saya, Ramadan pertama di masa pemerintahan Gus Dur, sekolah libur sebulan penuh. Tapi di Ramadan kedua pemerintahan Gus Dur, sekolah kembali normal alias tidak libur di masa Ramadan. Itu seingat saya, jika salah dikoreksi.
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden mulai 20 Oktober 1999. Sementara Ramadan pertama di masa pemerintahan Gus Dur adalah Desember 1999.
Tahun 1999 memang cukup unik. Sebab dalam setahun ada dua masa Ramadan. Ramadan pertama di awal Januari 1999 dan Ramadan selanjutnya di Desember 1999.
Nah di masa Ramadan Desember 1999, di masa Gus Dur jadi presiden, sekolah diliburkan sebulan penuh. Waktu itu saya sudah SMA.
Tentu itu pengalaman saya yang pertama, merasakan Ramadan dan libur sekolah. Ya akhirnya, anak-anak tidak sekolah. Sebagai gantinya anak-anak berkegiatan keagamaan. Zaman itu belum ada HP pintar. Jadi tak ada yang sibuk main HP ketika libur sekolah.
Seingat saya, sebelum kebijakan libur full saat Ramadan, ada pro kontra. Tapi kemudian, pemerintah tetap pada pendirian saat Ramadan sekolah libur.
Tapi seingat saya, jika salah silakan dikoreksi, di Ramadan selanjutnya pada tahun 2000, kebijakan full libur saat Ramadan tak ada lagi. Jadi setahu saya sekolah tetap normal di Ramadan tahun 2000. Libur terjadi pada akhir Ramadan, seperti sebelumnya.
Jadi dalam sejarah saya sekolah, hanya sekali merasakan full libur saat Ramadan. Setahuku di masa saya selesai sekolah sampai saat ini, tak ada lagi full libur saat Ramadan.
Bahkan anak-anak yang lahir pasca Reformasi pun tak merasakan full libur saat Ramadan. Jadi libur full saat Ramadan adalah hal yang langka.
Kalau sudah masa Ramadan dan ada anak berangkat sekolah, mereka yang sudah sekolah di tahun 1999 akan kembali mengingat masa lalu. "Dulu aku pernah full libur di masa Ramadan saat Presidennya Gus Dur," kira-kira begitu omongan orang-orang dahulu.