Ilya Ainur
Ilya Ainur Guru

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Retorika Sarung yang Tak Lekang oleh Waktu

14 Mei 2020   22:42 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:47 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Retorika Sarung yang Tak Lekang oleh Waktu
Diolah penulis dari Canva

Waktu saya SMP sampai SMA saya tinggal di pondok pesantren. Jadi dulu peraturan di pondok pesantren mewajibkan para santri memakai sarung setiap pergi mengaji setelah solat isya.

Dan saat hari jumat. Jadi setiap hari jumat kami para santri akan diwajibkan untuk menggunakan sarung seharian full bahkan sampe malam sampe kami tidur kembali. Awalnya saya sebagai santri ogah-ogahan saat diwajibkan memakai sarung. Tapi setelah saya jalani.

Ternyata memakai sarung itu mudah dan nyaman. Bahkan jika sedang santai di rumah saya akan menggunakan sarung. Sarung menang identitas yang menempel pada setiap penggunanya. Setiap orang punya alasan untuk memakainya. Setiap orang punya cerita tersendiri dengan sarungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun