Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.
Enaknya Berolahraga Jalan Kaki di Bulan Puasa
Kupandang kedua kakiku, yang dulu sering kesemutan itu. Kuselipkan kedua kakiku, ke dalam sepatu olahragaku.
Langkah kaki pertama melewati gerbang rumahku. Langkah kaki kedua menjauhkanku dari rumahku. Begitu seterusnya, langkah demi langkah aku semakin menjauh, tapi semakin menjauh, semakin kunikmati langkah-langkah itu.
Satu menit, dua menit, tiga menit, bahkan sudah bermenit-menit aku terus melangkahkan kaki dan masih saja belum ingin berhenti. Senang rasanya hati ini saat berjalan kaki, apalagi di suasana ngabuburit di bulan Ramadan ini.
Kadang puasa dijadikan alasan untuk tidak berolahraga. Kadang juga puasa disebut sebagai halangan untuk berolahraga. Padahal, walaupun kita berpuasa, kita perlu tetap berolahraga.
Apa sih manfaatnya berolahraga pada bulan puasa? Memang kenapa rupanya kalau kita tidak berolahraga pada bulan puasa? Bukankah tenaga kita sudah berkurang karena berpuasa? Bukankah juga kita harus hemat tenaga selama bulan puasa?
Memang betul bahwa asupan energi mungkin saja berkurang selama berpuasa sehingga kamu berpikir berat badanmu akan turun walau tidak berolahraga.
Tapi berolahraga di bulan Ramadan bukan semata-mata untuk turunkan berat badan, tapi juga untuk kesehatan dan meningkatkan daya tahan.
Dilansir dari situs koran.tempo.co, ada dua manfaat berolahraga saat berpuasa:
1. Mempertahankan kebugaran tubuh. Puasa berolahraga selama Ramadan bisa menimbulkan rasa malas di bulan-bulan berikutnya. Jadi kalau mau semakin ngejreng semangatnya setelah bulan Ramadan, tetaplah berolahraga walau olahraga yang ringan-ringan.
2. Menambang energi dari tubuh. Adrenalin yang dihasilkan saat berolahraga membantu tubuh memecahkan cadangan energi dalam bentuk glikogen yang ada di dalam sel hati dan sel otot, dan dalam bentuk lemak atau trigliserida yang ada di dalam sel hati dan sel lemak. Energi ini kemudian akan menjadi bekal beraktifitas selama berpuasa. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran akan kekurangan energi kalau olahraga yang dilakukan adalah olahraga yang ringan-ringan.
Masih dari situs yang sama, disebutkan waktu-waktu terbaik untuk berolahraga pada bulan Ramadan:
- Dari 0-3 jam setelah sahur. Tubuh masih menyimpan banyak energi setelah sahur.
- 13 setelah sahur atau setengah jam sebelum berbuka puasa. Tubuh masih bisa diajak bergerak dan langsung disegarkan pada saat berbuka puasa.
- 17 jam setelah sahur atau segera setelah shalat tarawih. Tubuh juga masih menyimpan banyak energi setelah berbuka puasa.