imroatul hamidah
imroatul hamidah Desainer

saya adalah seorang freelancer yang sangat menyukai membaca. saya menyukai ide-ide dan hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Outfit Taraweh Nyaman dan Anti-Ribet untuk Ibu Hamil

10 April 2023   14:31 Diperbarui: 10 April 2023   14:33 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Outfit Taraweh Nyaman dan Anti-Ribet untuk Ibu Hamil
ilustrasi ibu hamil saat sholat (sumber gambar : pinterest.com)

Taraweh Adalah salah satu ibadah sunah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Taraweh merupakan salah satu hal yang dinanti oleh umat Islam dari bulan suci Ramadan, tak terkecuali bagi ibu hamil. Hal ini tak lain disebabkan karena keutamaan dan pahala yang diberikan dari sholat taraweh.

Ibu hamil cenderung mudah mengalami peningkatan suhu tubuh. Jumlah rakaat sholat taraweh yang cukup banyak membuat ibu hamil terus bergerak. Hal ini juga akan membuat ibu hamil cepat berkeringat. Ditambah kondisi perut yang besar bisa mengurangi ruang gerak ibu.

Untuk itu ada beberapa tips memilih outfit yang nyaman dan anti-ribet untuk digunakan oleh ibu hamil saat taraweh.

  1.  Pilih baju berbahan dingin

Baju yang berbahan dingin akan membuat ibu hamil merasa lebih nyaman saat sholat taraweh. Apalagi jika pada waktu pelaksanaan taraweh suhu udara meningkat, maka badan akan terasa semakin gerah.

Untuk itu saat taraweh gunakanlah baju yang memiliki bahan yang dingin dan mudah menyerap keringat seperti, katun, linen, polyester, tencel, dan rayon.

Hindarilah mengenakan baju berbahan panas seperti, flannel, fleece, dan lainnya yang bisa menimbulkan gerah.

  1. Hindari menggunakan jaket atau sweater

Kondisi perut ibu hamil yang besar, jika ditambah menggunakan pakaian sejenis jaket atau sweater akan mengurangi ruang geraknya. Selain itu outfit seperti ini akan lebih mudah meningkatkan suhu tubuh ibu hamil, karena fungsinya memang untuk menghangatkan tubuh.

  1. Gunakan kerudung instan

Kerudung instan selain praktis dan tidak ribet dalam pemakaian, juga bisa meminimalisir rasa gerah. Apalagi saat menggunakannya di dalam mukena.

Namun hindari menggunakan kerudung berbahan tebal, karena akan menempel pada mukena yang akan mengakibatkan kepala anda terasa pusing.

  1. Pilih celana berbahan kain

Jika ibu hamil memilih menggunakan celana saat taraweh, gunakanlah celana yang berbahan kain.

Celana berbahan kain selain ringan juga nyaman saat digunakan, serta akan memudahkan gerakan anda saat sholat. Selain itu, celana berbahan kain biasanya memiliki bahan yang adem dan nyaman.

  1. Hindari mengenakan celana jeans

Saat janin masih berusia satu atau dua bulanan, kondisi perut masih kecil sehingga ibu hamil masih bisa menggunakan celana jeans. Namun jika perut sudah membesar akan sangat tidak nyaman rasanya jika menggunakan celana berbahan jeans.

Selain itu celana jeans biasanya memiliki jenis bahan yang cenderung kaku. Apabila ibu hamil menggunakan celana jeans untuk sholat taraweh, ini akan menyulitkan gerakannya. Selain itu juga akan terasa sakit pada kaki dan perut.

  1. Jangan mengenakan pakaian ketat

Perut ibu hamil yang besar dan juga tubuh ibu hamil yang mudah panas, akan sangat tidak nyaman jika menggunakan pakaian ketat. Pakaian ketat akan membuat ruang gerak ibu hamil akan terhambat.

Itulah beberapa tips outfit taraweh yang bisa ibu hamil gunakan, agar ibu hamil bisa menjalankan ibadah sholat taraweh dengan nyaman dan khusyu'.

Kehamilan tidak dapat menghalangi seorang ibu dalam menjalankan aktivitas dan ibadah kepada Tuhan. Dengan sedikit penyesuaian, ibu hamil akan bisa menjalankan keduanya dengan lebih lancar.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun