Inayat
Inayat Swasta

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebih sederhana Mana Menggunakan Kain Sarung atau Celana Panjang Dalam Sholat

3 April 2024   13:40 Diperbarui: 4 April 2024   14:31 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih sederhana Mana Menggunakan Kain Sarung atau Celana Panjang Dalam Sholat
Dok. SINDOnews

Lebih Sederhana Mana Menggunakan Kain Sarung atau  Celana Panjang Dalam Sholat 

Busana yang digunakan untuk sholat itu sebenarnya sangat simple saja sing penting adalah menutup aurat dan terbebas dari najis dua hal ini yang perlu dijaga soal apakah pakai kain sarung atau celana panjang dalam sholat pilhan keduanya sangat baik tergantung yang menggunakan lebih nyaman pakai apa ? karna pilihan apapun yang terpenting adalah menutup aurat dalam sholat  jika  lelaki ialah anggota tubuh antara pusar hingga lutut, dan aurat perempuan dalam shalat ialah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangannya baik luar maupun dalam hingga batas pergelangan." Ini yang harus menjadi pemahaman bersama pesan pentingnya adalah bagaimana menutup aurat pada saat sholat bukan pada persoalan apakah pakai sarung lebih utama atau celana tidak utama,  tetapi lebih terhadap menutup aurat dalam sholat karena sebagaimana kita ketahui bahwa  menutup aurat termasuk salah satu  syarat shalat adalah menutup aurat jadi apapun yang digunakan bebas saja pakai celana panjang atau kain sarung dalam shalat keduanya sangat baik untuk digunakan asal menutup aurat dan ingat juga harys bersih terbebas dari najis

Kalau pertanyaannya kemudian mana yang lebih sederahana ?  tentu berpulang kepada masing-masing individu karena tidak jarang saya melihat di masjid dekat perumahan ada beberapa orang yang lebih suka pada saat sholat berjamaah dengan menggunakan celana panjang daripada kain sarung mungkin menurutnya menggunakan celana lebih simpel  tinggal pakai saja lalu kencangkan ikat pinggang selesai urusan sesederhana itukah?  kalau pilihan saya tentu saja tergantung dimana saya mekaksanakan sholat jika  sholatnya di perumahan dimana saya tinggal maka saya lebih memilih menggunakan kain sarung sebagaimana jamaah lazimnya jamaah  menggunakan kain sarung karena tidak jarang saya mendengarkan celotehan jika sang Imam memimpin sholat  menggunakan celana panjang sementara mayoritas makmumnya menggunakan kain sarung rasanya ada sesuatu yang kurang enak dipandang mata meski kita tahu bahwa menggunakan celana panjang dalam sholat tidak akan merusak nilai nilai sholat tapi bukan itu persoalannya ini konon berkaitan dengan adab tatacara pergaulan karena ini dilingkungan yang mayoritas jamaahnya menggunakan kain sarung maka seyogyanya Imam menyesuaikan dengan kebiasaan makmum ini namanya adab dalam pergaulan kecuali situasi  dharurat  itu perkara lain namun sebagai imam  harus pandai-pandai  melihat kebiasaan jamaahnya terbiasa menggunakan apa? maka kita tidak boleh kaku dalam hal sepele ini maka  jika anda  ditugaskan sebagai Imam sholat direngah jamaah yang hobinya sarungan maka sepatutnya Imam mengikuti kebiasaan jamaah terlebih dilingkungan perkampungan bahkan perumahan sekalipun akan berbeda jika shalatnya dilakukan di masjid-masjid perkantoran dan pusat perbelanjaan maka otomatis menggunakan celana panjang akan terasa lebih praktis

Kalau pertanyaannya lebih sederhana mana antara kain sarung dan celana panjang ? menurut saya sepertinya dua-duanya bisa praktis  kalau anda mau menggunakan kain  sarung mau simple sekarang ada cara yang lebih gampang tidak bikin ribet tinggal gulung sedikit kain sarungnya lalu pasangkan ikat pinggang besar khusus untuk kain sarung yang sering digunakan oleh orang tua kita zaman baehula dan sekarang malah banyak digunakan untuk jamaah haji dan umrah yang dipakaikan ikat pinggang sebagai alat untuk memperkuat ikatan kain ihram tebukti memang sangat kuat meskipun digunakan untuk wukuf di Arafah, Tawaf  dan Sa'i antara bukit Shafa dan Marwah ini bisa ditanyakan kepada orang yang pernah naik haji dan umrah dan saya sudah pernah merasakan menggunakan kain ihram saat umrah tahun lalu terasa nyaman sekali dengan menggunakan sabuk besar aman dan nyaman serta terkendali  jadi tidak ada salahnya jika sabuk itu kita gunakan untuk menguatkan kain sarung sesimpel itu bukan ? dan saya untuk saat ini lebih sering menggunakan sabuk besar disamping supaya sabuk hadiah dari paket sebagai jamaah umrah bisa lebih bermanfaat  tidak mubadzir maka saya manfaatkan untuk mengikat kain sarung  akan terasa lebih nyaman, aman dan terkendali

Dok. TEMPO.co
Dok. TEMPO.co

Lalu bagaimana bagaimana menggunakan celana panjang untuk sholat ?  bukanlah ini lebih sederhana aman dan nyaman juga, nah  untuk menjawab ini ada baiknya kita mengutip  hadist dan pendapat para ulama supaya kita bisa lebih luas pemahamannya tidak langsung menyalahkan tanpa mengetahui alasannya "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang seorang laki-laki shalat memakai celana panjang dan tanpa ridaa' (selimut, selendang)." (HR. Al Hakim, Al Mustadrak no. 914) namun ternyata hadist ini  diperselisihkan keshahihannya, bahkan Imam Ibnu Abdil Bar mengatakan: tidak bisa dijadikan hujjah karena dhaif  (At Tanwir Asy Syarh Al Jaami' ash Shaghiir, 10/600) dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa  larangan shalat dengan memakai celana panjang tidaklah kuat, namun andai saja hadis tersebut diatas shahih atau anggaplah hadits ini disepakati keshahihannya maka maksud larangan tersebut bukan pada harfiyahnya tetapi  jika celana panjang tersebut terlalu ketat, pendek, dan menampakkan keterbukaan auratnya sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas terpenting menutup aurat

Dok. Pengajian Mayoritas Sarungan
Dok. Pengajian Mayoritas Sarungan

Kesimpulan dari semua ini adalah tidak mengapa memakai celana panjang, selama tetap menutup aurat, dan tidak terlalu ketat namun demikian  memakai sarung atau baju koko yang  lazim digunakan di Indonesia seharusnya lebih kita cintai maka seyogyanya mengikuti kebiasaan di negrinya sendiri akan lebih mencirikan khas budaya nusantara sekaligus merupakan bagian dari promosi budaya terbukti sebagaimana sering kita saksikan saat melakukan ibadah  haji maupun umrah mereka pasti amat sangat sangat mengenal jika yang menggunakan kain sarung, dan baju koko  itu adalah jamaah dari Indonesia maka pedagang disana otomatis menawarkan dagagannya  dengan menggunakan bahasa Indonesia bukankah ini merupakan salah satu keberhasilan promosi budaya sekaligus menjadi kebanggaan bagi jamaah Indonesaia maka dengan demikian i menggunakan kain sarung atau celana panjang dalam sholat  jangan terlalu dipertentangkan selama menutup aurat dan tidak menjadikan kain sarung , dan celana panjang  itu sebab kita menjadi angkuh dan sombong. Demikian semoga bermanfaat

Rabu, 03 April 2024

Inay thea

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun