Menyoal Genitnya Pikiran Mba Benu Dalam Penetapan Hari Raya Sudah Telp Langsung Allah SWT
Ini warganya juga udah pada stres apa gimana?
Akun @desihardiyant: Herannya hari gini ada aja yang percaya dan jadi pengikutnya Akun @patrick_terbang_Jauh: Mbah, minta nomor telpon Allah Ta'ala
Masih banyak lagi akun-akun lain yang senada sebagai ungkapan kegeraman atas perilaku nyeleneh mbah Benu tapi itulah sebagai bentuk reaksi masyarakat Indonesia saat mendapatkan informasi yang dianggap diluar nalar manusia maka tak ayal hal ini mengundang beragam reaksi situasi ini biasa saja terjadi terlebih penggunaan narasi yang digunakan mbah Benu soal telp langsung pada Allah SWT menimbulkan kegaduhan publik pada akhirnya mengundang rasa penasaran keingin tahuan tentang apa yang terjadi pada Jemaah Masjid Aolia di Gunung Kidul, Yogyakarta yang ramai menjadi perbincangan menarik didunia maya karena telah melaksanakan shalat Idul Fitri 2024 lebih cepat 5 hari dari penetapan Muhammadiyah yang memutuskaan Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024 sementara masjid Aolia lebih awal yaitu jatuh pada Jumat (5/4/2024) lebih cepat dari penetapan Muhammadiyah yang memutuskan Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024
Saat mendengar berita viral gegara vedio KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau Mbah Benu tentang kapan hari raya iedul fitri yang jatuh pada hari Jum'at 05 April 2024 lebih cepat dari waktu yang ditetapkan oleh pemerintah mendengar pernyataan ini saya kok biasa-biasa saja tidak terlalu berlebihan menanggapinya saya hanya berpikir inilah yang disebut dengan istilah kegenitan gaya berpikir seseorang yang seharusnya intelektual mencerminkan karakteristik seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menggunakan pikiran secara mendalam, analitis, mendidik dan kreatif tetapi karena ada embel-embel genit akhirnya menghasilkan logika nyeleneh,ngawur melalui ungkapan-ungkapan nakalnya nalar diluar logika pada umumnya bagaimana tidak untuk menetapkan 1 Syawal bisa berhubungan langsung dengan Allah SWT dan mendapatkan jawaban spontan sampai disini rasanya sulit akal saya untuk meyakini apa yang mbah Benu sampaikan namun ternyata dilain pihak cukup mengundang keheranan ternyata pernyataan mbah Benu diikuti oleh warga sekitar ini artinya apakah keberadaan mbah Benu cukup disegani diwilayahnya terbukti pernyataan yang mengundang kontrovesrsi sekalipun mendapatkan dukungan penuh dari warga masyarakat sekitar masjid Aolia terbukti dengan banyaknya warga yang ikut hadir pada pelaksanaan sholat Iedul fitri nah atau ini merupakan sebagai gambaran kultur jawa yang tidak berani menentang terhadap pernyataan dari tokoh setempat sebagai gambaran kultur jawa yang memegang prinsip "sendiko dawuh" saya patuh pada perintah sebagai respon atas perintah yang diberikan oleh seseorang dengan kedudukan tinggi dalam keilmuan, keahlian, atau otoritas dalam sebuah struktur hierarki apakah mbah Benu memenuhi syarat ini? hanya warga disana yang bisa menjawabnya.
Faktanya sosok KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu merupakan Imam Jemaah Masjid Aolia di Padukuhan Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul dalam perayaan ibadah Salat Id pada Jumat (6/4/2024), Mbah Benu sempat mengatakan penentuan waktu Salat Ied dilandaskan pada perjalanan spiritualnya hanya dalam penyampaiannya menggunakan bahasa metafora menelpon Allah SWT ternyata ini hanya sebagai majas yang mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, disinilah kita dituntut memahami pesan dibalik kalimat menelepon Allah SWT karena terbukti kalimat tersebut tidak bisa dipahami secara kaku lepas dari kontek atau letterlijk karena kalimat yang disampaikan mba Beno bukan sesuatu yang bisa dimaknai secara harfiah namuan demikian apakah dengan menggunakan kalimat telpon Allah SWT termasuk kategori pelecehan atau tidak? itu tugasnya para pakar tetapi yang perlu kita cermati adalah bahwa soal telp Allah SWT tentu netizen dibuat kaget karena pernyataan soal telp langsung berimplikasi pada kegaduhan, kekecewaan, kegeraman, dan bahkan bermunculan tafsir-tafsir lain dan memunculkan narasi soal pelecehan atau bukan pelecehan terhadap ajaran Islam cukup dijawab dalam hati masing-masing saja..... Demikian Wallahu A'lamu
Senin, 08 April 2024