Kejujuran Nabi Muhammad dalam Berdagang yang Patut Diteladani
Ketika Nabi hidup bersama pamannya yaitu Abu Thalib, beliau diajari bagaimana cara menggembala kambing. Beliau melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan tidak pernah mengeluh. Beliau sangat senang dengan pekerjaan yang dilakukannya.
Kemudian pada saat nabi Muhammad berusia 12 tahun, beliau belajar bagaimana cara berdagang kepada pamannya.
Saat beliau berusia 15 hingga 17 tahun sudah mulai mandiri dalam berdagang dan sudah bisa memiliki uang dari hasil kerjanya.
Ketika beliau beranjak dewasa yaitu pada usia 25 tahun disarankan oleh pamannya untuk menjualkan barang dagangan milik Khadijah. Khadijah adalah seorang saudagar yang sangat kaya raya dan memiliki banyak unta.
Selama berdagang untuk Khadijah Nabi Muhammad banyak mendapatkan keuntungan yang besar.
Beliau berdaganv dengan sangat tekun, jujur, ramah dan murah senyum kepada para pembeli. Beliau tidak pernah membohongi para pembeli tentang barang yang dijualnya.
Ketika beliau melihat barang dagangannya cacat maka beliau akan menunjukkan kecacatan barang tersebut kepada pembeli. Dan jika barang dagannya murah maka beliau tidak akan menjualnya dengan harga yang sangat mahal.
Sehingga para pembeli sangat senang sekali dengan Nabi Muhammad karena sifatnya yang jujur dan suka membeli barang dagangannya.
Meskipun beliau memberitahu tentang keadaan barangnya apa adanya, beliau tidak pernah rugi, malah mendapatkan keuntungan yang sangat besar, karena banyak pembeli yang datang untuk membeli unta-untanya hingga habis terjual.
Para pembeli merasa senang menjumpai pedagang yang benar-benar jujur dan mereka senang mendapatkan barang yang baik.dan tidak tertipu.
Cara berdagang Nabi Muhammad tersebut bisa kita jadikan teladan yang baik terutama buat kita umat Islam.