Menu Berbuka Andalan Khas Makassar yang Tidak Boleh Anda Lewatkan, Pisang Ijo dan Dadar Santan
Berbicara mengenai menu berbuka, tentu banyak pilihannya. Mulai dari berbagai kue, es, puding, dan lain sebagainya. Kali ini izinkanlah saya untuk mengulik dua menu berbuka andalan khas Makassar yang tidak boleh Anda lewatkan. Mereka adalah Pisang Ijo dan Dadar Santan.
Pisang Ijo
Jika mendengar kudapan bernama Pisang Ijo, barangkali Anda semua pernah mendengarnya. Pisang ijo sudah terkenal di seantero nusantara. Walau bukan di Makassar, Anda akan dengan mudah menemukannya di kota-kota besar Indonesia, terutama jika bulan Ramadan tiba.
Salah satu kota di mana Anda bisa menemukan penjual es pisang ijo berderet-deret dengan gerobaknya tiap bulan puasa adalah di Kota Malang. Saya bisa bilang demikian, karena saya menyaksikannya sendiri tiap mudik ke Malang.
Pisang Ijo terdiri dari tiga bagian utama yaitu pisang berbalut adonan tepung berwarna hijau yang dikukus, kuah berupa campuran tepung beras dan santan, dan sirup DHT. Jika suka, maka Anda dapat menambahkan es saat menyajikannya.
Cara penyajiannya, pisang dipotong-potong dalam mangkuk, disiram kuah kental, dan dibubuhi sirup DHT. Perpaduan warnanya menjadi sangat menarik antara hijaunya pisang, putihnya kuah, dan warna merah sirup DHT.
Ternyata ada asal usul yang menarik dari si pisang ijo ini. Konon kabarnya pada zaman dahulu kala hidup seorang raja yang kejam. Suatu kali koki istana yang bernama Ijo membuat kesalahan dalam menyajikan makanan. Raja marah dan hendak menghukumnya. Ijo mohon ampun sambil berjanji akan membuatkan makanan terlezat berbahan baku pisang. Raja pun menyetujuinya. Akhirnya sang koki menghidangkan pisang ijo, yang kemudian menjadi hidangan favorit sang raja.
Pisang ijo juga memiliki makna tersendiri terkait dengan warna hijau yang dipilih sebagai warna adonan tepung yang membalut pisang. Warna hijau, melambangkan kesakralan, rasa tenang, dan menentramkan.
Dadar Santan