Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Penulis

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sunan Kalijaga, Film Religi Pertama yang Saya Tonton dan Membekas di Hati

5 April 2023   23:08 Diperbarui: 5 April 2023   23:10 7232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunan Kalijaga, Film Religi Pertama yang Saya Tonton dan Membekas di Hati
Poster film Sunan Kalijaga (Wikipedia)

Perubahan Sunan Kalijaga menjadi penuh lumpur dan lumut serta rambutnya memanjang setelah bertapa entah berapa lama. Pernah juga tongkat Sunan Bonang yang ada di dekatnya berubah menjadi ular dan melingkari leher Sunan Kalijaga, namun tak mampu mengganggu kekhusyukan meditasinya.

Film Sunan Kalijaga dalam ingatan saya yang sekarang, kalau saya boleh menyimpulkan, ternyata bercampur dengan sedikit mistik-mistik. Bagaimana para wali itu berbeda dengan ustadz atau kyai yang kita jumpai sekarang ini, yang umumnya mengajarkan amalan-amalan ibadah. Para wali ini tentu tingkatannya lebih tinggi. Punya ilmu manunggaling kawula gusti, ilmu-ilmu sufistik yang susah dipahami orang awam seperti saya. 

Adegan bertapa itu sempat dikritisi seorang ustadz di era sekarang. Mengapa seorang wali mendapatkan ilmunya dengan jalan bertapa yang lama, tidak salat, tidak makan, tidak minum, yang menyebabkan kesesatan pikir pada pengikut ajarannya.

Adegan bertapa dalam jangka waktu lama (Sumber: radaaktual.com)
Adegan bertapa dalam jangka waktu lama (Sumber: radaaktual.com)

Terlepas dari kontroversinya, ada pelajaran yang dapat dipetik dari film Sunan Kalijaga ini antara lain:

1. Orang dapat berubah dan yang mampu mengubah hanyalah Allah SWT. Raden Said yang bengal dan tipe pemberontak dapat berubah menjadi Sunan Kalijaga yang penuh welas asih. Tentu saja setelah menjadi wali, dia tidak lagi mencuri untuk diberikan kepada masyarakat miskin, karena ia telah memiliki cukup ilmu untuk dapat membantu masyarakat miskin tanpa harus mencuri.

2. Kesabaran pasti membuahkan hasil yang diinginkan. Selama berbulan-bulan Raden Said dengan sabar menunggu Sunan Bonang datang kembali setelah menyuruhnya bertapa. Dengan tapa/meditasinya tersebut, Raden Said mendapatkan dua hasil sekaligus yaitu ia berhasil menjadi murid Sunan Bonang; dan meditasinya telah membuat ia lebih arif dalam menyikapi hidup.

Demikian film religi yang saya bahas sedikit untuk memenuhi tugas tema Samber kelima. Terima kasih sudah membaca, ya?**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun