Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Penulis

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buka Dengan yang Manis, Membuat Jadi Lebih Semangat

14 April 2023   22:50 Diperbarui: 14 April 2023   22:54 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Dengan yang Manis, Membuat Jadi Lebih Semangat
Pisang Ijo, Hidangan Khas Sulawesi Selatan (Sumber: instagram @masakanmamasatria)

Tak terasa kita sudah dekat dengan ujung Ramadan. Hari demi hari berlalu, semoga kita bisa mendapatkan lebih dari sekadar lapar dan dahaga. Alias, kita mendapatkan berkah Ramadan dan ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT.

Bicara mengenai Ramadan, tentu erat kaitannya dengan puasa dan berbuka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan haus, saat berbuka ingin apa? Kalau saya kadang ingin yang segar dan manis-manis. Soalnya kalau makan atau minum yang segar, manis, dingin, rasanya badan yang tadinya lemes, bisa semangat lagi.

Ibarat bunga layu di terik hari, kena siram air jadi segar dan berseri-seri.

Sudah dua Ramadan ini, saya biasa menyediakan hidangan berbuka (dan sahur) hasil membeli produk-produk yang dijual di Ramadan Fair Dharma Wanita Persatuan BPSI LHK Makassar, alias DWPnya kantor saya sendiri. 

Produk-produk yang dijual di sana semua andalan, ditanggung enak. Hidangan berbuka puasa banyak macamnya mulai yang asin, gurih, hingga manis. Kalau contoh yang manis-manis dapat dilihat dari reels instagram saya, yang menampilkan video hidangan berbuka puasa yang saya beli hari ini.

Jadi hari ini saya membeli empat macam hidangan berbuka puasa antara lain: Pisang Ijo, Sanggara Balanda, Pisang Nuget, dan Puding Oreo.

Pisang Ijo pasti semua sudah tahu, kan? Hidangan khas Sulawesi Selatan ini terdiri dari pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau, disajikan dengan kuah kental dari tepung beras yang manis, dan diberi topping sirup DHT warna merah. Tampilannya menarik, rasanya pun enak.

Sanggara Balanda adalah hidangan khas Sulawesi Selatan juga. Sanggara sendiri artinya pisang goreng, sedangkan penambahan kata Balanda merujuk pada dugaan bahwa hidangan ini terinspirasi makanannya orang Belanda zaman dulu. Bukan pisangnya tapi saus isiannya.

Jadi cara membuatnya adalah pisang raja digoreng dengan margarin sedikit di atas teflon. Setelah kecoklatan, sisihkan. Sayat bagian tengah dari pisang yang sudah digoreng tadi, lalu isi dengan adonan kacang karamel, ditaburi keju, dan disiram saus vla.Sanggara Balanda ini manisnya benar-benar menggetarkan lidah dan merupakan salah satu hidangan kebanggaan suku Bugis-Makassar. Suami saya yang bugis tulen sangat suka makan Sanggara Balanda ini.

Hidangan berbuka yang ketiga masih dari kreasi pisang, yaitu pisang nuget. Hidangan ini disukai anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun