Buku Bacaan Selama Ramadan
Seperti halnya tahun baru, awal memulai segalanya dari nol, Ramadan juga dapat dianggap sebagai bulan untuk memulai semua dari nol. Seperti halnya tahun baru di mana semua orang menyusun resolusi tahunan, demikian pula saat Ramadan, orang membuat target ibadah dalam satu bulan.
Target ibadah setiap orang tentu berbeda, sesuai dengan perenungan masing-masing dan keinginan pada apa yang hendak dicapai nantinya.
Seperti pernah saya ungkapkan di artikel saya sebelumnya, target saya Ramadan ini sederhana saja, yaitu khatam Al-Qur'an satu kali. Itu yang utama. Tentu ada banyak ibadah tambahan yang berusaha saya lakukan, namun bukan saya anggap sebagai target.
Sehubungan dengan target khatam Al-Qur'an, maka buku bacaan yang paling sering saya baca selama Ramadan ya kitab suci Al-Qur'an.
Sudah beberapa waktu lamanya saya memiliki Al-Qur'an per-juz yang lebih mudah dibawa-bawa. Ramadan ini barulah Al-Qur'an tersebut saya gunakan. Setiap kali berangkat tarawih di masjid, saya cukup membawa satu buku sesuai dengan juz yang sedang saya baca. Saya biasa membaca Al-Qur'an usai salat rawatib ba'diyah Isya di masjid. Biasanya masih ada waktu yang cukup untuk membaca 2 -- 3 halaman saat menunggu salat tarawih dimulai.
Tujuan saya memilih target khatam Al-Qur'an adalah saya ingin memperlancar bacaan saya, bukan sekadar menambah pahala. Sudah sekitar satu tahunan saya belajar ngaji online. Hasil belajar itu adalah pemahaman bahwa bacaan saya masih jauh dari sempurna. Bacaan itu dapat diperbaiki jika sering membaca Al-Qur'an sambil menerapkan teori yang diberikan oleh ustadzah.
Demikianlah, tak ada yang lebih setia daripada buku, sebagai teman untuk mengisi waktu. Namun yang paling istimewa sebagai teman, adalah Al-Qur'an. Semua isinya adalah kebenaran -- dan membacanya walau satu huruf adalah berpahala.
Selain Al-Qur'an, Ramadan ini saya tidak membaca buku lainnya. Bukan berarti buku lainnya tidak penting, namun itu masalah pilihan saja. Saya hanya ingin fokus membaca Al-Qur'an. Saya tahu kekurangan saya, yaitu kurang bisa membagi waktu dengan baik. Jika saya masih membaca buku, maka jika buku itu mengasyikkan, saya bisa keterusan dan mengabaikan target inti yang ingin saya raih.
Pada bulan lain selain Ramadan, saya biasa membeli buku mungkin 2 -- 3 kali dalam setahun. Saya biasa membeli novel, buku-buku motivasi, buku Islam popular, buku kisah inspiratif dan buku tentang ilmu sosial. Namun kecepatan membaca saya belakangan ini semakin menurun, berbanding terbalik dengan kecepatan membeli buku. Jadi selalu ada kejadian di mana buku bersegel masih banyak, tapi saya menambah beli buku lagi. Entah kapan semua dibaca. Semua masih berbaris rapi dalam antrean.
Apapun buku yang Anda baca selama Ramadan, pastikan itu sesuatu yang bermanfaat, sehingga dengan membacanya Anda menerima tambahan ilmu. Jangan lupa pula untuk meniatkan membaca sebagai ibadah, sehingga saat Anda membaca Anda juga akan menerima pahala. Tabik.