Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Penulis

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rapi-Rapi Rumah Jelang Lebaran, Seheboh Apa?

6 April 2024   21:34 Diperbarui: 6 April 2024   21:36 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapi-Rapi Rumah Jelang Lebaran, Seheboh Apa?
Rapi-rapi rumah jelang lebaran (Sumber: pexels/cottonbro studio)

Lebaran sebentar lagi. Apa yang harus disiapkan? Baju baru, amplop angpao dan isinya, kue lebaran, mukena bersih, destinasi kunjungan ... eit, jangan lupa yang paling penting: rumah yang rapi dan bersih.

Siapa yang tiap jelang lebaran menyempatkan diri secara extra membersihkan rumah? Saya ... bukan termasuk golongan tersebut, hehe. Saya tetap membersihkan rumah, tapi bukan yang over heboh gimana gitu ya. Cukup rumah - terutama ruang tamunya terlihat bersih sehingga layak jika ada tamu berkunjung. Masalahnya jarang ada tamu saat lebaran, haha.

Lebaran hari pertama, biasanya kalau nggak mudik ke Malang, maka suami akan mengajak ke rumah kakak di kota. Mertua sudah tiada dua-duanya, jadi sekarang rumah kakak yang menjadi destinasi kunjungan lebaran. Itu bisa memakan waktu sehari penuh. Jadinya rumah kosong seharian.

Hari kedua, biasanya kami ajak anak-anak jalan-jalan, otomatis rumah tetap kosong jadi tamu juga tidak bisa berkunjung.

Biasanya pada hari ketiga atau keempat baru beberapa teman akan datang ke rumah. Tidak banyak, hanya satu dua saja. Kadang juga saya yang mengajak suami keliling ke rumah teman-teman senior. Saya dan suami bekerja di kantor yang sama, jadi teman dia ya teman saya juga.

Kalau di rumah orang tua saya di Malang, lain lagi ceritanya. Lumayan heboh persiapannya. Biasanya lebaran hari pertama, mama saya masak banyak dan macam-macam menu. Sejak berhenti memasak karena sudah sepuh, tradisi memasak mama dilanjutkan oleh anak-anaknya. Kakak dan suaminya  yang tinggal di rumah, akan memasak 2 atau 3 hidangan utama berikut nasi dan lontong/ketupat; dan kakak yang tinggal di lain rumah akan menyumbang makanan lainnya.

Untuk kebutuhan makan-makan tersebut, H-2 biasanya dilakukan kegiatan bersih-bersih. Meja panjang disiapkan dan diberi taplak bersih. Wadah-wadah, piring, gelas, sendok dan garpu, semua disiapkan dan dibersihkan. Biasanya yang datang berkumpul hanya keluarga inti saja yaitu kedua orang tua saya, anak-anak dan cucu-cucunya. Kalaupun ada orang lain yang datang pas di hari H, tentu saja dapat rezeki ikut dipersilakan makan.

Kalau mau flash back lebih jauh lagi di tahun 80-an, rumah saya tak pernah sepi saat lebaran. Selalu heboh banyak tamu. Itu karena papa saya komandan prajurit sehingga banyak anak buahnya yang datang berkunjung. Banyak kue dan makanan buatan mama saya yang dihidangkan, karena mama saya memang pintar memasak dan bikin kue. Serta ada minuman soda berkrat-krat dan minuman rasa jeruk versi jadoel. Walau ingatan saya tidak merekamnya dengan baik, tapi masih saya ingat kegembiraan hari raya di rumah yang bersih, ramai dan banyak kue.

Selamat jelang lebaran, selamat memulai bersih-bersih rumah. Semoga di idul fitri nanti selain rumah bersih, hati kita juga bersih dan suci karena telah disirami oleh ibadah Ramadan selama satu bulan, aamiin...yra.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun