H.I.M
H.I.M Administrasi

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Mudik dengan Transportasi Umum? Perhatikan Hal Ini agar Mudik Tetap Aman

26 April 2022   20:10 Diperbarui: 26 April 2022   20:14 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik dengan Transportasi Umum? Perhatikan Hal Ini agar Mudik Tetap Aman
Mudik Dengan Transportasi Umum | Sumber GridOto.com

Mudik saat hari raya seakan telah menjadi tradisi turun temurun. Rasanya terasa berbeda ketika lama tinggal di perantauan kemudian ada momen bisa kembali kumpul dengan keluarga besar. Ada keseruan dan kerinduan yang susah diungkapkan. 

Rekan di kantor pun kini sudah bersiap-siap mudik. Tahun ini terasa berbeda, rekan saya ini memilih mudik menggunakan transportasi umum dibandingkan mobil pribadi.

Pertimbangan agar tubuh tetap fit dan tidak stres terjebak kemacetan saat di perjalanan. 

Sebenarnya sudah rahasia umum jika kita dituntut ekstra hati-hati jika bepergian dengan transportasi umum. Banyak oknum kejahatan yang memanfaatkan situasi untuk melancarkan aksinya. 

Kasus apes yang menimpa seorang pemudik asal Madiun bisa dijadikan pembelajaran. Uang yang disiapkan selama THR sebesar 3,5 juta raib dicopet saat dirinya berada di Terminal Purbaya, Sidoarjo (Berita selengkapnya disini). 

Kemalangan lainnya juga dirasakan oleh pemudik asal Pati, Jawa Tengah. Remaja usia belasan tahun menjadi korban gendam saat berada di Terminal Kalideres, Jakarta. 

Korban ternyata sudah diincar oleh pelaku. Sialnya korban harus merelakan uang 1,5 juta beserta telepon seluler raib dibawa kabur pelaku (Berita selengkapnya klik disini). 

Semakin hari modus dan upaya kejahatan kian beragam. Pemudik harus teliti dan sebisa mungkin menghindari aksi kejahatan yang umum terjadi saat masa mudik seperti hipnotis, pencopetan, penjambretan, penipuan, pengancaman dan masih banyak lagi. 

Berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah kecopetan serta sharing dengan beberapa teman yang mengalami nasib sama. Ada beberapa hal yang bisa diantisipasi untuk menghindarkan diri menjadi korban kejahatan selama mudik. 

Apa saja itu? 

Siapkan Selalu Permen Karet

Menghindari aksi gendam atau hipnotis, selain sebisa mungkin jangan menyendiri dan pikiran kosong. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menyiapkan permen karet di saku atau tas. 

Apa fungsinya?

Ternyata mengunyah permen karet membuat kita tidak bengong dan pikiran kosong. Secara tidak langsung mengunyah permen karet membuat otot-otot di mulut tetap bekerja dan otak tetap standby. 

Seandainya kita bertemu dengan sosok pelaku hipnotis. Ketika diajak berbicara, pelaku akan susah memberikan sugesti karena kita masih sibuk mengunyah permen karet di mulut. Pikiran kita menjadi tidak fokus sehingga bisa terhindar dari aksi ini. 

Terapkan Moneyless

Kemudahan transaksi saat ini yang meminimalisir penggunaan uang cash dengan mengalihkan penggunaan kartu seperti Atm, kartu kredit maupun dompet digital. 

Fasilitas inilah yang kita maksimalkan selama mudik dengan transportasi umum. Sebisa mungkin jangan membawa uang cash selama perjalanan karena mengundang oknum penjahat. 

Pembayaran Dengan Transaksi Digital | Sumbrr Situs Geotimes
Pembayaran Dengan Transaksi Digital | Sumbrr Situs Geotimes

Banyak retail maupun merchant yang menyediakan pembayaran transaksi digital untuk pembayaran. Saya pun kini lebih suka membayar dengan metode ini dikarenakan untuk menggunakan transaksi digital atau ATM harus mengetahui sandi. 

Jadi seandainya kartu atau gawai dicopet oleh orang lain. Selagi pelaku tidak tahu sandi atau password milik kita maka uang kita masih aman tersimpan. 

Pencarkan Penyimpanan Uang

Seandainya kita memang harus membawa uang cash karena dipersiapkan untuk dibagikan ke sanak famili. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memecah penyimpanan uang. 

Misalkan kita mudik bersama pasangan dan anak. Kita rencana membawa uang cash 1,5 juta untuk di kampung halaman. Kita bisa pecah menjadi 3 bagian. Uang disimpan dalam tas milik Ayah, Ibu dan Anak masing-masing 500 ribu. 

Seandainya apes tas ayah dicopet saat di perjalanan. Setidaknya masih ada simpanan uang di tas milik ibu dan anak. Tujuannya agar jangan menaruh uang dalam satu penyimpanan dimana jika dicuri atau diambil orang maka tidak ada lagi uang simpanan yang dimiliki untuk dibawa ke kampung halaman. 

Siapkan Alat Pelacak Sederhana

Sebagai langkah preventif, tidak ada salahnya kita menyiapkan alat pelacak sederhana. Ada banyak alat pelacak sederhana yang dijual di marketplace, e-market atau toko online. 

Biasanya alat pelacak atau alat pengaman ada yang bisa mengeluarkan suara ketika kita menekan tombol khusus atau bisa dilacak dengan metode GPS. 

Alat Pelacak GPS | Sumber Aliexpress.com
Alat Pelacak GPS | Sumber Aliexpress.com

Alat pelacak ini bisa kita taruh di tas atau barang berharga lainnya. Seandainya barang kita tertukar atau dicopet oleh oknum penjahat, kita masih bisa mengaktifkan alat pelacak ini. 

Rekan kerja saya saat di Pasuruan pun pernah menggunakan alat pelacak ini dengan ditaruh di kendaraan. Ketika kendaraannya dipinjam oleh orang lain, dirinya bisa mengetahui dibawa kemana dan saat ini ada di daerah mana. 

Mirip seperti alat pelacak yang sering digunakan oleh jasa ojek online atau penyedia rental kendaraan. Kelebihan penggunaan alat ini seandainya ada oknum pencopet yang mengambil barang kita, kita bisa dengan mudah menangkap si oknum pelaku. 

Siapkan Alat Pelindung Diri

Apabila sobat pembaca adalah sosok wanita atau lemah secara fisik dan tidak berdaya jika bertemu dengan oknum penjahat seperti pencopet atau penjambret. Sebaiknya kita perlu menyiapkan alat pelindung diri. 

Beberapa alat pelindung seperti alat semprot merica (pepper spray), pulpen, stun gun, obeng atau pisau lipat. Ini setidaknya bisa digunakan untuk melindungi diri agar bisa melawan oknum atau menunggu bantuan dari orang sekitar. 


Selain itu tidak ada salahnya kita memanfaatkan informasi teknik bela diri sederhana dari buku, internet atau youtube. Ada banyak panduan teknik sederhana yang bisa dipraktekan. 

Dengan teknik yang tepat, kita bisa melawan orang lain yang secara fisik dan stamina lebih kuat dibanding kita. Ini kita mengetahui titik terlemah dari lawan. 

***

Tidak dipungkiri pilihan mudik menggunakan transportasi umum seperti bus, angkot, kereta api, kapal laut hingga pesawat. Ironisnya momen seperti ini justru dimanfaatkan oknum penjahat untuk melancarkan aksi demi keuntungan pribadi. 

Kita harus jeli dan memahami preventif apa saja yang perlu disiapkan agar terhindar dari oknum penjahat. Beberapa cara di atas bisa dijadikan pencegahan kita sebagai korban kejahatan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

04 March 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Cerita Kocak Pas Sahur
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 2 
05 March 2025
Puasa Jalan Terus, Produktivitas Jangan Tergerus
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 3
06 March 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 1
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 4
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun