Kebahagiaan Hakiki
Ibadah shaum mengajarkan kepada kita semua tentang makna kebahagian hakiki. Yaitu kebahagian karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Orang yang shaum ketika menjelang buka ia senang dan bahagia bukan karena akan datangnya waktu makan dan minum semata, melainkan lebih jauh dari itu, ia senang karena sudah menamatkan puasa pada hari itu, sehingga ia berhak mendapat pahala.
Doa orang yang berpuasa ketika berbuka menggambarkan kebahagian ini. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk membaca doa ini ketika berbuka puasa
"Telah hilang rasa haus. Urat-urat telah menjadi segar. Dan pahala telah ditetapkan dengan izin Allah." (HR. Abu Daud)
Orang yang berpuasa juga akan berbahagia dengan puasanya pada saat di dunia ini dan di akhirat kelak. Rasul SAW menyatakan :
"Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kebahagian. Pertama kebagian ketika berbuka di dunia. Dan yang kedua,kebagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya di Akhirat nanti."
Islam mengajarkan bahwa kebahagian hakiki bukanlah dengan memenuhi segala keinginan jasadiyah kita, bukandengan mengumbar syahwat kita, bukan juga dengan memperturutkan segala keinginan hawa nafsu kita.
Kebahagian hakiki adalah ketika mendapat karunia Allah, ketika kita mendapat rahmat Allah di dunia dan di Akhirat nanti dengan masuk Surga kemudian bertemu dengan Allah SWT.
Mari kita renungkan firman Allah berikut ini:
"Katakanlah ! Hanya karena Karunia Allah dan Rahmat-Nya lah, hanya dengan itulah kalian harus bergembira. Karena hal itu lebih baik dari segala perkara yang kalian kumpulkan di dunia ini." QS.Yunus 85.
Kebahagian hakiki dalam kehidupan individual kita dan kehidupan komunal kita tidak akan kita dapatkan kecuali dengan Iman dan taat kepada Allah SWT. Wujud nyatanya adalah dengan menjalankan Syariat dalam kehidupan.