Indri
Indri Wiraswasta

Nature

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Antara Muslim dan Munafiq

23 April 2022   07:13 Diperbarui: 23 April 2022   07:17 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Muslim dan Munafiq
Ilustrasi : www.istockphoto.com/

Kaum muslimin yang menunaikan Ibadah shaum di bulan Ramadhan memberikan gambaran kepada kita bagaimana sikap  mukmin  sejati.  Orang  yang  beriman  ketika  diseru untuk melaksanakan hukum Allah, yaitu berpuasa di bulan Ramadhan,  maka  ia  akan  menerimanya  dengan  lapang dada, tidak ada rasa berat sedikitpun dalam hatinya, ia-pun berserah diri secara total kepada Allah.

Orang  yang  beriman  adalah  orang  yang  menerima perintah  Allah  tanpa  banyak  bertanya,  sikapnya  adalah  " sami'na watho'naa" kami mendengar dan kami taat. 

Dalam benak  hamba  yang  beriman,  sedikitpun,  tidak  pernah terlintas pertanyaan tentang perintah Allah. Kenapa begini, kenapa begitu?. Perintah Allah akan dijalankannya,apakah ia mengerti atau tidak mengerti.

Itulah  sikap  mukmin  sejati   yang  harus  ada  setiap  saat, bukan hanya di bulan Ramadhan saja, bukan hanya ketika menyambut seruan ibadah ritual saja. Tapi apapun seruan Allah  dan  Rasul-nya  dalam  hal  apapun,  dan  di  manapun akan akan kita sambut dengan senang hati.

Allah berfirman dalam QS. An-Nur: 51

"Sesungguhnya  ucapan  orang-orang  yang  beriman jika  mereka  diseru  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya  untuk menghukumi  di  antara  mereka  adalah  perkataan  "kami pasti mendengar dan kami pasti taat". Mereka itulah orang-orag yang beruntung."

Imam Thanthawi dalam tafsirnya mengatakan :

Makna ayat ini : di antara sifat orang-orang yang beriman yang benar adalah bawa jika mereka diajak kepada hukum syariat Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, mereka akan selalu mengatakan kami mendengar kami taat tanpa ada keraguan dan tanpa mnanti-nanti.

Berbeda  dengan  orang  munafiq.  Kaum  munafiq  ketika mendengar  ada  perintah  Allah  diserukan,  mereka  tidaklangsung menerima perintah itu, mereka akan berpikir-pikir terlebih dahulu. 

Apakah ada manfaat yang bersifat material dalam perintah Allah itu? Jika ada manfaat, atau perintah itu dianggap menguntungkan posisinya, maka mereka akan menyambut perintah Allah dengan gegap-gempita.

Namun jika mreka tidak merasakan ada manfaat atau keuntungan material,  maka  mereka  akan  berpaling.  Allah  berfirman dalam QS.An-Nur: 48-50 yang artinya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun