Mengendalikan Hawa Nafsu
"Tidak beriman (tidak sempurna imannya) salah seorang dari kalian,hingga hawa nafsunya (keinginannya) mengikuti apa yang aku bawa." HR.Thabrani
Firman Allah dalam QS.al-Jatsiyah 18:
"Kemudian kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti Syariat dari agama ini,maka ikutilah (syariat itu). Dan janganlah engkau ikuti keinginan-keinginan orang-orang yang tidak mengetahui."
Ayat ini menjelaskan bahwa mengikuti hawa nafsu akan berlawanan dengan mengikuti wahyu. Sehingga mengikuti wahyu hanya akan sempurna jika kita menjauhkan dari pengaruh hawa nafsu.
Jika manusia menyimpang dari Syariat dan mendustakan ayat-ayat Allah berarti ia telah memperturutkan hawa nafsunya. Contohnya dalam surat asy-Syams, setelah menyatakan bahwa sungguh rugi orang yang mengotori jiwanya, Allah menceritakan kisah sekolompok manusia yang mengotori jiwanya, hingga akhirnya binasa. Mereka
adalah kaum Tsamud. QS. Asy-Syams ayat 11-15.
"(Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim)
"Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,"
"Lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah)
unta betina dari Allah ini dengan minumannya."
"Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah),"