Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Full Time Blogger

๐ŸŒ Akun Pertama ๐ŸŒ My Knowledge is Yours ๐ŸŒ The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. ๐ŸŒ Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 ๐ŸŒ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Munajat Cinta dalam Doa

8 April 2022   04:00 Diperbarui: 29 April 2022   16:15 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munajat Cinta dalam Doa
Freepik

"Yaa Allah terima kasih engkau telah memberikan kami keberuntungan, keberhasilan dan kesuksesan."

"Yaa Allah terima kasih atas segala ampunan dosa dan kesalahan yang kami perbuat."

"Yaa Allah terima kasih engkau menyelamatkan kami dari siksa api neraka, siksa kubur dan kengerian hari akhir."

"Yaa Allah terima kasih engkau telah menyembuhkan kami dari segala macam penyakit, kepada keluarga, sahabat, saudara, dan orang-orang terkasih kami, juga kaum muslimin muslimat"

"Yaa Allah terima kasih engkau telah membentuk kepribadian kami begitu indah dan mulia."

"Robbana Atina Fiddunya Hasanah, Wfilakhiroti Hasanah, Waqina Adzabannar"

"Subhana rabbika rabbil โ€˜izzati โ€˜amma yasifun wasalamun alal mursalin wal hamdulillahi rabbil โ€˜alamin... Al-Fatihah!"

Rian telah mengamalkan Doa yang Rian rangkai ini sebagai bentuk pengamalan rasa kasih cinta Rian kepada pemberian Allah, melalui ungkapan terima kasih dan syukur kepada Allah. Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan semasa hidup, maka syukurilah melalui Munajat Cinta dalam Doa kepada Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Rian merasakan hidup Rian menjadi penuh karunia, terbebas dari rasa cemas, karena mengamalkan Surah Ibrahim ayat 7 ini. Namun ingat jika Allah memberi kita rezeki melalui tangan-tangan mulia seseorang manusia kepada kita melalui arah yang tidak disangka-sangka, maka ucapkanlah ungkapan terimakasih kepada seorang mulia tersebut. Barangsiapa lidahnya murah dan ringan untuk mengucapkan kata terima kasih kepada sesama hidup yang memberikan rezeki, ia sama dengan berterima kasih kepada Allah, karena seorang tersebut adalah perwakilan Allah yang digerakkan hatinya oleh Allah untuk mau mendermakan apapun kepada kita yang fakir ini.

Sejatinya kita fakir, karena di akhirat kita tak punya apa-apa, harta dan kenikmatan yang kita peroleh semasa di dunia kelak akan diminta pertanggungjawabannya. Hanya kepribadian yang indah dan mulia dan amalan hebat luar biasa penuh kebermanfaatan hidup yang kelak menjadi bekal kita untuk membuktikan peran hidup kita semasa hidup di alam dunia dihadapan penonton film kehidupan yang diputar kelak di yaumul mahsyar. Kalau masalah masuk Jannah atau tidaknya, tergantung keputusan Allah, tergantung Allah Ridha atau tidaknya atas kepribadian dan amalan kita. Itu semua hak prerogatif Allah kepada kita selaku makhluk. Tidak ada wewenang bagi kita untuk mendikte Allah.

Doa yang penuh harapan dan keinginan luhurlah yang amat dicintaiNya. Karena Allah adalah penguasa Hari Pembalasan. Hari dimana titik balik uji coba dan derita kita, menjadi titik balik menuju kebangkitan hidup menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih penuh kebermanfaatan hidup dan penuh kemuliaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun