Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Full Time Blogger

๐ŸŒ Akun Pertama ๐ŸŒ My Knowledge is Yours ๐ŸŒ The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. ๐ŸŒ Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 ๐ŸŒ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menaklukan Musuh yang Ada di Dalam Diri

15 April 2022   04:00 Diperbarui: 15 April 2022   13:34 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menaklukan Musuh yang Ada di Dalam Diri
Gambar: catholic-link.org

Di bulan suci Ramadhan ini musuh tersulit untuk ditaklukan adalah pemikiran diri sendiri yang tidak bisa dikendalikan. Karena Pengaruh dari Musuh dalam diri yang masih belum ditaklukan. Musuh dalam diri ini bukan hanya merusak karakter manusia (menjadi berwatak materialistik dan hedonistik yang tak terkendali), tapi bisa menjerumuskan kehidupan manusia yang mengerikan bak neraka, baik di dunia maupun setelah kematian.

Dalam sudut pandang Sanatana Dharma musuh dalam diri ini disebut Sad Ripu, yaitu:

  1. Kama atau hawa nafsu birahi tak terkendali
  2. Lobha atau rakus tak terkendali
  3. Kroda atau marah tak terkendali
  4. Mada atau mabuk tak terkendali
  5. Mohaย atau bingung tak terkendali
  6. Matsarya atau iri hati tak terkendali

Begitu pula sudut pandang Kristen musuh dalam diri ini disebut Seven Deadly Sins, yaitu:

  1. Kesombongan (Pride, Superbia)
  2. Iri hati (Envy, Invidia)
  3. Kemarahan (Anger,ย Ira)
  4. Ketamakan (Greed, Avaritia)
  5. Nafsu-birahi (Lust, Luxuria)
  6. Rakus (Gluttony,ย Gula)
  7. Kemalasan (Sloth, Acedia)

Cara menaklukannya, tentu jika hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri melalui kekuatan pikiran, pasti akan kesulitan, dan wajib berpengetahuan lengkap tentang kekuatan pikiran.

Namun jika kita bermunajat memohon bantuan Tuhan Yang Maha Perkasa, hal demikian tidaklah sulit bahkan sangat efektif dan manjur asalkan konsisten, rutin dan teratur, yakni dengan cara universal yang berlaku bagi seluruh umat beragama, yakni menyenandungkan nama suci Tuhan dengan niat bukan karena materi dan kenikmatan duniawi melainkan karena kecintaan terhadap Tuhan.

Rian mempelajari lantunan mengagungkan Tuhan umat beragama seperti dengan mendengar lantunan Japa mantra umat Sanatana Dharma, juga Nyanyian Rohani Hillsong Worship umat Kristiani, dan tentunya karena saya muslim juga rajin mendengarkan senandung Shalawat dan Asmaul Husna terutama di bulan suci Ramadhan ini. Semuanya memberikan kedamaian hati, dan menenangkan musuh dalam diri agar lebih terkendali. Mengapa? Karena Tuhan berkuasa atas pikiran kita dengan penuh kasih kepada kita.

Semoga membantu semua untuk menaklukan musuh dalam diri agar dapat kita kendalikan untuk umat beragama sesuai keyakinan masing-masing. Jangan malah kita yang dikendalikan melalui pemikiran kita yang dikuasai musuh dalam diri tersebut.

Tertanda.
Rian.
15 April 2022.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun