Iqbal Alfajri
Iqbal Alfajri Desainer

Saya adalah seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Renungan 3 Ramadan: Menggapai Derajat Takwa

14 Maret 2024   12:03 Diperbarui: 14 Maret 2024   12:17 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renungan 3 Ramadan: Menggapai Derajat Takwa
Bulan Ramadan adalah momen untuk menggapai derajat takwa. (Dok. pexels - dayan rodio)

Orang-orang beriman diperintahkan Allah Swt berpuasa agar meraih derajat takwa. Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar, menjelaskan takwa dari kata wiqayah yang berarti memelihara. Yaitu memelihara hubungan baik dengan Allah Swt, jangan sampai terperosok kepada perbuatan yang tidak diridhoi dan memelihara segala perintah-Nya agar dapat dijalankan.

Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu berhati-hati menjaga setiap tutur kata dan laku perbuatannya dari setiap hal yang dimurkai Allah Swt. Pada saat yang sama setiap perbuatan yang dilakukan menjadikan Allah Swt ridha kepadanya.

Ada 4 indikator untuk mengukur derajat ketakwaan, sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Ali Imran ayat 133-134.

Pertama, orang bertakwa adalah orang yang memiliki jiwa sosial tinggi. Ia suka menafkahkan hartanya, baik ketika sedang berlimpah maupun dalam situasi yang sulit. Tidak menunggu kaya agar dapat berinfaq, dalam situasi yang serba terbatas, bahkan kekurangan sekalipun ia berusaha untuk menyisihkan sebagian rezeki yang dimiliki untuk dinafkahkan di jalan Allah Swt.

Kedua, indikator orang bertakwa adalah memiliki kemampuan untuk menahan diri, mengendalikan hawa nafsu, terutama ketika dalam keadaan marah. Marah adalah salah satu sifat dasar manusia, terutama karena suatu sebab yang mendorongnya untuk marah. Tetapi orang bertakwa mampu menahan diri untuk tidak marah, meskipun ia memiliki sebab untuk marah.

Ketiga, tanda orang bertakwa berikutnya adalah mudah memaafkan kesalahan orang lain. Meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat kepada orang lain itu sulit, tapi jauh lebih sulit memaafkan kesalahan orang lain kepada kita. Apalagi kalau orang tersebut tidak pernah merasa bersalah dan meminta maaf kepada kita.  

Keempat, orang bertakwa adalah orang yang berbuat ihsan, yaitu melakukan kebaikan melebihi apa yang seharusnya diberikan. Semoga Ramadan tahun ini Allah Swt mudahkan kita untuk meraih derajat takwa. Aamiin ya rabbal alamiin.

Disarikan dari tulisan Moch. Arief Luqman Hakim berjudul “Keistimewaan Orang Bertakwa”

https://gema.uhamka.ac.id/2021/09/09/keistimewaan-orang-bertakwa/

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun