Renungan 29 Ramadan: Pelajaran Berharga dari Puasa
Saat puasa kita sama-sama merasakan lapar dan dahaga hanya karena ada perintah untuk melakukannya. Sementara banyak orang yang merasakan lapar dan dahaga itu karena keterpaksaan. Yang bukan hanya terbatas dalam waktu satu bulan, tapi mungkin selama masa hidupnya.
Puasa adalah pelatihan kebersamaan di dalam merasakan penderitaan sebagai sesama umat manusia. Tapi bagi kita bukan hanya sekadar urusan rasa kebersamaan di dalam merasakan lapar dan dahaga, tapi harus lebih jauh dari itu, yaitu harus memberikan kontribusi bagi kepentingan kemanusiaan.
Ramadan akan segera berlalu, banyak hikmah yang dapat dipetik dari ibadah yang dilakukan selama satu bulan ini, untuk direnungkan, dianalisa, dan diproyeksikan ke dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Al Hafidh Ibnu Rajab, "Pahala kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Barang siapa melakukan suatu kebaikan yang untuk kemudian diikuti dengan kebaikan berikutnya, maka itu merupakan suatu tanda bahwa amalnya diterima. Sementara, apabila seorang melakukan kebaikan, namun tidak diikuti dengan kebaikan selanjutnya, bahkan diikuti dengan kejelekan, maka itulah tanda-tanda bahwa amalnya tidak diterima."
Karena itu apa yang dilakukan selama puasa, selain terkait dengan pelaksanaan puasa secara fisik, kita juga harus belajar merenungkan nilai-nilai yang berada di balik semua dan mempraktikkannya dalam aktifitas-aktifitas sebelas bulan berikutnya. Salah satu aktifitas yang bisa kita rintis setelah puasa adalah menjalankan program terkait pengentasan kemiskinan. Setiap muslim harus terjun langsung berusaha dan berikhtiar mengurangi angka kemiskinan di lingkungan terdekatnya. Dengan begitu puasa bukan hanya bermanfaat untuk perorangan tapi juga membawa perubahan pada lingkungan.
Semoga puasa tahun ini menjadi pendorong untuk memperkuat akidah, meningkatkan ibadah, dan mempererat muammalah. Semoga kita masih dipertemukan dengan Ramadan tahun-tahun berikutnya. Aamiin ya rabbal alamiin.
Disarikan dari Catatan Akhir Ramadan oleh Ganjar Kurnia.