Iradah haris
Iradah haris Asisten Pribadi

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dari Sound of Borobudur, Terpikat Dawai yang Dikira Sape'

11 Mei 2021   23:59 Diperbarui: 12 Mei 2021   00:11 1923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Sound of Borobudur, Terpikat Dawai yang Dikira Sape'
Image captionKiri ke Kanan: Bentuk Dasar Instrumen Musik Solawa, Gasona, Gasola Buatan Ali Gardy. | Ali Gardy

Wulai dan Kalimantan adalah dua tempat berlainan. Bermil-mil jaraknya. Satu di indonesia, lainnya di Asia Pasifik. Namun suku Atayal dan Dayak bagi saya seperti sekeping mata uang. Dengan dua sisi berlainan. Memperhatikan pakaian, adat dan budaya di Wulai serupa dengan Suku Dayak.

Saya ingat seorang kawan dekat keturunan dayak pernah bercerita bahwa ada keterkaitan antara orang Dayak dan suku-suku asli di China. Mereka dari China eksodus ke daratan lain, beratus ratus tahun lalu. Salah satu kelompok ada yang sampai di daratan Kalimantan. 

Ini hanya berdasar cerita tutur masyarakat setempat. Maknanya ada keyakinan, kemungkinan nenek moyang suku dayak dari china. Entahlah, saya bukan ilmuwan.

Sound of borobudur yang saya resapi malam tadi, menjadi katalis. Mengantarkan jiwa saya berkelana. Di beberapa sudut tempat. Apa yang menyebabkan saya melakukan lompatan-lompatan ingatan di dua kutub kehidupan yang bermil-mih jaraknya adalah sebab dawai. Alat musik yang dimainkan dengan irama yang indah.

Dawai hanya salah satunya saja. Alat musik lain juga digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Iie dan Bujana. Seperti seruling, gendang dan kerincingan. 

Siapa sangka alat-alat musik yang ditampilkan para musisi kondang ini adalah alat musik original dari masa 1300 tahun lampau. Tergambar di relief Candi Borobudur, Magelang.

Itu artinya ratusan abad silam, nenek moyang kita sudah memainkan berbagai jenis alat musik. Terbukti dari dengan gambar relief Candi Borobudur. Boleh jadi kala itu, Borobudur pusat musik dunia.

Tepatnya, panel gambar itu adalah bagian relief Karmawibhangga. Posisinya di dasar candi. Kini sudah ditutup bebatuan untuk penyangga kekuatan candi. Sehingga relief sudah tidak bisa dilihat langsung. Bila ingin tahu relief yang dimaksud, hanya bisa melihat dokumentasi foto yang ada. 

Di bagian yang tertutup, terdapat beberapa panel yang menggambarkan ragam instrumen musik (waditra). 

Dari gambar muncul pemikiran untuk merekonstruksi berbagai jenis alat musik yang ada di relief candi. Merepresentasikan orkestra 13 abad silam ke masa kini.

Image captionKiri ke Kanan: Bentuk Dasar Instrumen Musik Solawa, Gasona, Gasola Buatan Ali Gardy. | Ali Gardy
Image captionKiri ke Kanan: Bentuk Dasar Instrumen Musik Solawa, Gasona, Gasola Buatan Ali Gardy. | Ali Gardy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun