Ira Nurwahyu Kusuma
Ira Nurwahyu Kusuma Mahasiswa

Minat : Penelitian, kepenulisan, dan pengabdian

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Keseimbangan Ibadah Intelektual dengan Spiritual dalam Berdoa dan Dzikir

6 April 2024   07:40 Diperbarui: 6 April 2024   11:30 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseimbangan Ibadah Intelektual dengan Spiritual dalam Berdoa dan Dzikir
Dok. Pribadi Penulis

Laa ilaha illallah (لَا إِلَهَ إِلاَّ الله ). Tidak ada Tuhan yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah SWT. 

[Kunci Hidup Tenang dan Senang] 

Orang yang selalu bahagia adalah orang yang mudah ikhlas dan tawakkal atas semua ketetapan Allah SWT. Sebesar apapun masalahnya maka dia yakin bahwa tidak ada yang bisa memberi pertolongan kecuali Allah SWT. Pada dasarnya, semua orang akan mudah digoda oleh setan, kecuali orang yang ikhlas dalam beribadah. Hanya satu ini golongan orang yang ditakuti oleh setan. 

Anak adalah karunia Allah sehingga yang bisa menata masa depan anak yaitu Allah SWT. Oleh karena itu, jika kita sudah menjadi orang tua maka sebaiknya harus ikhlas dalam menjalankan sesuatu/ibadah. Hal ini dikarenakan dapat berdampak pada kesuksesan anak di masa depan. Bukan seberapa besar pangkat orangtua yang menentukan kesuksesan masa depan anak, tapi keikhlasan orang tua yang dapat membawa anak-anaknya menjadi sukses dunia akhirat. 

Kuncinya yakni apapun yang terjadi, hanya satu yang diucapkan 'Alhamdulillah'. 

Dalam sebuah pasangan, seorang laki-laki akan sukses karena ada sosok wanita cerdas yang mendampinginya. Seperti halnya, Nabi Muhammad SAW sukses karena ada siti Khadijah. 

Wallahu a'lam. Maaf apabila ada kekhilafan. Karena sesungguhnya manusia adalah tempatnya salah dan lupa, begitupun penulis. 

Noted Referensi :

Ini hanyalah sharing sekilas catatan singkat dari materi yang sudah dibawakan dalam Kuliah selama Iktikaf Bersama Universitas Airlangga 2024. 

Terimakasih Narasumber : 

Ustadz Taufik A.B. 

Prof Dr. Muhammad Ali Azis

KH. Imam Hambali 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun