Eko Irawan
Eko Irawan Sejarawan

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Jujur Tentang Rasa Sakit (Seri Tatap Saja #7)

28 Maret 2024   19:57 Diperbarui: 28 Maret 2024   22:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jujur Tentang Rasa Sakit (Seri Tatap Saja #7)
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Tatap Saja #7 foto diolah dengan Sketch Camera dan Lumii

Puisi : Jujur Tentang Rasa Sakit
(Seri Tatap Saja #7)
Ditulis oleh : eko irawan

Kau tahu rasa sakit?
Hari ini aku hadir bersama Rasa Sakit
Yang membuatmu jadi seperti sekarang.
Bukan untuk pamer.
Apalagi diceritakan.
Biar aku saja yang tahu.

Cerita Pun tak ada yang percaya.
Tak ada yang nolong.
Disangka lagi acting.
Dikira hanya alasan.
Mengemis, menangis,
Agar dapat belas kasihan.

Iya, disamakan dengan dia.
Koyok arek Iko.
Koyok Cah kae.
Koyok Dheweke
Like him. Like That.

Jujur memang sulit.
Tapi yang bohong malah ditolong.
Getun itu dibelakang,
Yang didepan namanya pendaftaran.
Lalu bilang kecewa, jika dikhianati.
Ditelikung itu sakit brow.
Ada, tapi dianggap tak ada.
Lalu dilupakan. Dijauhi.

Tak perlu kecewa.
Tatap saja bait bait kesepian.
Yang jujur Tentang Rasa Sakit.
Sembuh itu ada karena kau pernah sakit.
Sakit jangan sampai membunuhmu.
Tapi sakit jadi pemantik hebatmu.

Sakit ini mendidik.
Agar kamu jadi orang.
Seleksi alam agar kamu tahu.
Sejatinya siapa orang orang disekitar.
Siapa bangsat, siapa keparat.
Siapa sahabat Sejati.
Yang peduli walau kau sakit.

Mesem Cafe and Art Gallery, 28 Maret 2024
Ditulis untuk Seri Tatap Saja 7

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun