Empat Sifat Dasar Rasulullah SAW yang Harus Dimiliki Seorang Ustaz
Empat Sifat Dasar Rasulullah SAW Yang Harus Dimiliki Seorang Ustaz
Empat dasar sifat Rasulullah SAW yang menjadi dasar dalam memikul kenabian dan kerasulan. Dari sejak kecil sudah terpancar kenabian dan kerasulan sehingga Beliau  sehingga diberi gelar Al-Amin. Umur 25 tahun baru dibebankan kenabian pada diri Rasulullah SAW.
40 Tahun barulah Nabi Muhammad SAW tugas baru yaitu menjadi Rasul. Perjuangan dakwah Rasulullah SAW tanpa mengenal lelah bukan hanya saja harta yang dikorbankan. Diri Beliau menjadi taruhannya dalam memperjuangkan dakwah. Dakwah beliau secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Empat dasar sifat yang melekat pada diri Rasulullah SAW harus menjadi acuan bagi para Ustaz sebagai pewaris perjuangan Rasulullah SAW. Ustaz harus mencontoh Rasulullah SAW dalam berdakwah tidak boleh melenceng dari aturan Allah SWT dan Rasul-Nya.
Seorang Ustaz bukan popularitas yang dikedepankan tapi ikhlas yang harus menjadi dasar dalam mengembangkan Agama. Dunia jangan jadi tujuan tapi Akhirat jadi kenyataan.
Empat Dasar Sifat Rasulullah SAW
Empat dasar sifat Rasulullah Saw sudah melekat dalam diri Nabi Muhammad Saw. Beliau sejak kecil sudah terpancar kenabian dan kerasulan. Sejak kecil Beliau sangat disegani oleh teman-temannya bahkan orang tua suka bertanya kepada Muhammad kecil tentang persoalan apapun.
Ternyata benar Muhammad kecil bisa menyelesaikan persoalan orang-orang dewasa. Sejak kecil beliau sudah diberi gelar Al-amin (orang yang terpercaya). Gelar ini sangat melekat dalam diri Muhammad kecil pada waktu itu. Empat sifat dasar sehingga orang-orang qurais pada waktu memberikan gelar Al-amin. Empat sifat dasar yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul terutama Nabi kita Muhammad SAW:
Sidiq (Benar/Jujur)
Sidiq adalah benar. Benar artinya tidak salah. Benar dalam kehidupan lurus. Lurus tidak berbelok kiri dan kanan. Komitmen tentang kebenaran. Kebenaran harus disampaikan walaupun terasa pahit. Berani berbuat benar takut berbuat salah.
Sidiq juga bisa dikatakan jujur. Jujur artinya tidak bohong. Kebohongan akan merusak kehidupan. Kejujuran lambang kesuksesan. Kejujuran akan menimbulkan kepuasan. Kejujuran tidak bertentangan dengan hati. Kejujuran akan selalu berayunan dengan pemilik hati Allah SWT.