Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

"Maanta Pabukoan", Tradisi Silaturahmi Menantu-Mertua di Sumbar

19 April 2022   05:22 Diperbarui: 19 April 2022   05:26 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Maanta Pabukoan", Tradisi Silaturahmi Menantu-Mertua di Sumbar
Ilustrasi arak-arakan ibu-ibu membawa makanan di Sumbar|dok. direktoripariwisata.id

Tapi, semakin lama usia pernikahan, lazimnya makin sedikit jumlah makanan yang diantar dan juga tak lagi pakai arak-arakan atau iring-iringan.

Cukup dua-tiga orang saja sebagai wakil keluarga pihak perempuan yang datang membawa rantang berisi makanan. Yang penting adalah menjalin silaturahmi antara menantu dan mertua.

Jangan mengira pihak mertua dapat makanan gratis begitu saja. Biasanya, setelah makanan yang datang disalin oleh pihak mertua, wadah yang sudah kosong akan diisi makanan lain sebagai balasan.

Makanan balasan di beberapa daerah lazimnya masih berupa bahan mentah, seperti beras, buah-buahan, buah kelapa, dan sebagainya.

Hingga sekarang, sebagian masyarakat Minang masih tetap melakukan tradisi maanta pabukoan tersebut. Tapi, banyak pula yang sudah melupakannya.

Rantang susun sebagai wadah makanan yang diantar untuk berbuka puasa di Sumbar|dok. Istimewa, dimuat tarbiyahislamiyah.id
Rantang susun sebagai wadah makanan yang diantar untuk berbuka puasa di Sumbar|dok. Istimewa, dimuat tarbiyahislamiyah.id
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun