Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Masih Adakah Ibu yang Menjahit Sendiri Baju Lebaran Anaknya?

17 April 2022   06:30 Diperbarui: 17 April 2022   06:35 2807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masih Adakah Ibu yang Menjahit Sendiri Baju Lebaran Anaknya?
Ilustrasi ibu menjahit baju|dok. masnutnut.com

Dulu, paling tidak sampai dekade 1970-an, ketika saya masih SD, setiap tahun ibu saya menjahit sendiri baju lebaran untuk anak-anaknya.

Jangan salah duga, ibu saya bukan seorang penjahit. Beliau ibu rumah tangga biasa, namun pandai menjahit baju. Di rumah kami juga ada sebuah mesin jahit.

Setahu saya, bukan hanya ibu saya yang pandai menjahit. Rupanya, selain pandai memasak, banyak ibu rumah tangga yang punya ketrampilan menjahit.

Dan memang, dulu banyak kursus menjahit yang kalau tak salah disebut dengan "modiste". Bahkan, kemampuan memasak dan menjahit menjadi penting bagi anak gadis sebagai pertanda ia sudah layak untuk menikah.

Dari ibu-ibu di kampung hingga di kota besar, lumrah saja ketika itu pintar menjahit. Seorang ibu negara, Fatmawati, yang merupakan ibunda dari Megawati Soekarnoputri, juga pintar menjahit.

Bukankah bendera merah putih yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 dijahit oleh Fatmawati? Cobalah baca kembali buku sejarah.

Nah, kembali ke pengalaman masa kecil saya, kami 7 bersaudara (saya anak ke-4), bila sudah memasuki bulan puasa, akan gembira ketika ibu mulai menjahit baju kami.

Namun, ketika kami semakin besar, mulai ada keinginan untuk menjahitkan baju ke tukang jahit, yang menurut saya hasil jahitannya lebih bagus dan tahu trend model pakaian.

Dari 7 orang bersaudara, hanya seorang kakak perempuan saya yang pintar menjahit. Tapi, hampir tidak pernah ia membuatkan baju lebaran bagi anak-anaknya. 

Mungkin kakak saya itu tidak punya waktu karena ia seorang guru SMA. Sekarang, dari pengamatan saya sekilas sudah semakin langka ibu-ibu yang bisa menjahit pakaian.

Seperti di rumah saya sendiri, meskipun punya sebuah mesin jahit, tapi mesin itu lebih sering menganggur. Hanya sesekali istri saya menggunakannya sekadar memperbaiki pakaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun